Ilustrasi

BANGLI, BALIPOST.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bangli mengumumkan kelulusan siswanya, Kamis (3/6). Pengumuman dilakukan secara online.

Dari total 1.787 siswa SMK di Kabupaten Bangli terdapat 5 siswa yang dinyatakan tidak lulus sekolah. Berdasarkan data yang dihimpun, kelima siswa yang dinyatakan tidak lulus sekolah itu berasal dari dua sekolah berbeda. Yakni dari SMKN 4 Bangli 1 orang dan SMKN 3 Kintamani sebanyak 4 orang.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Bangli I Wayan Suparta mengungkapkan, satu orang siswa SMKN 4 Bangli gagal lulus sekolah karena telah mengundurkan diri jelang pelaksanaan ujian akhir. Alasan mengundurkan diri karena sudah menikah dan punya anak.

Baca juga:  Disoroti, Kemandirian Anggaran Bangli yang Masih Lemah

Pihak sekolah sebenarnya sudah menawarkan agar siswa tersebut tetap mengikuti ujian. “Namun yang bersangkutan tetap memilih mengundurkan diri,” ungkap pria yang juga Kepala SMKN 4 Bangli itu.

Sedangkan mengenai empat orang siswa SMKN 3 Kintamani yang gagal lulus sekolah, kata Suparta ada disebabkan karena tidak menyelesaikan pembelajaran di kelas XII dan ada juga karena sudah mengudurkan diri terlebih dahulu. Adapun siswa yang gagal lulus karena tidak menyelesaikan pembelajaran di kelas XII itu jumlahnya satu orang.

Baca juga:  Soal Distopnya PPDB Online SMP di Denpasar Baru Sejam Berlangsung, Ini Kata Kadisdikpora

Tanpa pemberitahuan ke sekolah, siswa tersebut ikut orang tuanya ke Sulawesi. Sehingga selama di kelas XII dia tidak ikut pelajaran dan tidak ikut ujian sekolah. “Sedangkan tiga lainya karena mengundurkan diri,” ujarnya.

Disampaikan Suparta, pengumuman kelulusan siswa SMK kemarin, khususnya di sekolahnya dilakukan secara online melalui website, media social sekolah dan WA grup. Pengumuman secara online dipilih mengingat saat ini masih dalam situasi COVID-19. “Pertimbangan lainnya untuk mengantisipasi siswa supaya tidak konvoi dan corat-coret,” ungkapnya.

Setelah pengumuman kelulusan, pihak sekolah selanjutnya akan membagikan ijazah para siswa. Hanya saja, sekolah masih harus menunggu kedatangan blanko ijazah. “Kalau SMA seminggu setelah pengumuman kelulusan, sudah datang blanko ijasahnya. Mudah-mudahan kami di SMK juga seperti itu,” ujarnya.

Baca juga:  Lihat Foto di Medsos, GTPP Bangli Soroti Kurangnya Disiplin Prokes Saat Kampanye

Jika blanko ijazah datang minggu depan, kemungkinan pembagian ijazah akan dilakukan sekolah pada minggu ke III bulan Juni. Sebagai antisipasi jika blanko ijazah datang terlambat, pihaknya akan menyiapkan surat keterangan lulus untuk para siswanya. Surat keterangan itu, nantinya bisa digunakan siswa untuk melanjutkan sekolah ataupun mencari pekerjaan. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *