Bupati saat mengecek lampu penerangan yang hilang di sekitar patung. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Klungkung bekerja keras menata tebing curam di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, sebagai rest area perbatasan Klungkung-Gianyar. Penataan pun dibuat cukup indah, sehingga kerap dikunjungi warga.

Ternyata tidak semua pengunjung ingin menikmati keindahannya. Sebab, ada juga oknum pengunjung jadi maling, mempreteli benda-benda berharga di tempat ini.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Selasa (18/5) mendadak turun ke rest area ini, setelah mendapat informasi salah satu komponen lampu penerangan untuk mempecantik patung-patung di lokasi saat malam hari, hilang. Bupati Suwirta nampak begitu kesal setelah sampai di lokasi, mendapati lampu seharga ratusan ribu itu raib.

Baca juga:  Ringankan Beban Masyarakat, Pemkab Klungkung Gelar Pasar Murah

Padahal, lampu itu sudah dipasangi rangka besi sebagai pelindungnya. “Kami sudah bekerja keras mempermak tempat ini menjadi lebih indah. Setelah sudah jadi, ada saja yang ingin merusaknya. Lampu yang dipasang sudah bagus, sekarang malah hilang. Ada saja tangan jahil,” katanya.

Ia mengaku kecewa dengan oknum pengunjung yang diduga melakukannya. Mestinya komponen rest area yang dipasang untuk mempercantik lokasi, dijaga bersama agar tidak rusak, apalagi sampai hilang.

Baca juga:  Jarang, Wisatawan ke Klungkung Manfaatkan Mobil "City Tour"

Ini merupakan kejadian pertama kali terjadi pada rest area ini. “Saya akan segera pasang CCTV di seluruh rest area yang ada di Kabupaten Klungkung, agar lebih mudah melakukan pengawasan sarana dan prasarana dari tangan-tangan jahil oknum pengunjung yang tidak bertanggung jawab,” sorot Bupati Suwirta.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung A.A Gede Putra Wedana, yang ikut mendampingi Bupati Suwirta turun ke lokasi rest area, mengatakan lampu penerangan itu cukup mahal. Seharga Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per unit.

Meski sudah dipasangi rangka besi, tetapi penutup rangka besi ini malah dicongkel dan dirusak agar bisa mengambil lampunya. Ia mengakui sulit melakukan pengawasan 24 jam di lokasi. Apalagi, selama ini belum dipasangi CCTV.

Baca juga:  Kendala Rumah Produksi, Produk KWT Nadi Sari Gagal Dapat Ijin BPOM  

Sementara itu, informasi lain di lokasi menyebutkan ulah oknum pengunjung mempreteli komponen rest area sudah terjadi sejak sebelumnya. Tidak hanya lampu yang hilang.

Komponen lain berupa keran dan bagian lampu-lampu hias lainnya sebelumnya juga pernah hilang. Bupati Suwirta berharap segera bisa memasang kamera CCTV sebagai upaya pengawasan di lokasi. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *