Kios penjual kain masih buka di Besakih meski kunjungan wisatawan sepi akibat pandemi Covid-19. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 yang melanda setahun lebih, tidak hanya membuat pengusaha terpaksa merumahkan ratusan karyawan. Tapi, juga membuat pedagang kain di Besakih ikut merana.

Selama setahun lebih, mereka jarang mendapat jualan akibat sepinya wisatawan yang berkunjung. Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah kios penjual kain terlihat tetap buka.

Tapi, sejumlah kios yang biasanya buka ada juga yang tutup. Bagi kios yang masih buka, tetap menjajakan kain untuk dijual ke pengunjung. Hanya saja, terlihat sepi pembeli akibat sedikitnya wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang berkunjung.

Baca juga:  Enam Kabupaten/kota Catatkan Tambahan Belasan hingga Puluhan Kasus COVID-19

Salah seorang pedangan kain di areal Pura Agung Besakih, Ni Putu Febrianti, menuturkan, kalau selama pandemi COVID-19 melanda, kiosnya jarang dikunjungi pembeli. Kendati demikian, kios tetap dibuka. “Kios punya bos, meski sepi wisatawan tapi tetap dibuka,” ucapnya.

Yanti, menambahkan, sebelum pandemi melanda, setiap harinya dirinya dapat saja berjualan kain. Namun, semenjak pandemi COVID-19 melanda jarang-jarang dapat berjualan. “Sebelum COVID-19, setiap harinya lumayan dapat jualan. Tapi, sekarang kadang dapat jualan kadang tidak. Tidak menentu dapat berjualan,” katanya.

Baca juga:  Klaster Klub Malam di Itaewon, Seratusan Orang Terkonfirmasi Positif COVID-19

Dia berharap, kalau situasi ini cepat pulih. Serta sektor pariwisata kembali pulih seperti sebelumnya. “Saya hanya berharap, kunjungan wisatawan kembali normal seperti dulu lagi,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *