dr. I Nyoman Suratmika. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Hasil evaluasi PPKM skala mikro yang telah dilaksanakan mulai 26 April sampai dengan 2 Mei, tercatat hanya satu desa dari 133 desa yang ada di Tabanan menyandang status zona orange. Desa itu adalah Banjar Anyar.

Sedangkan untuk zona kuning sebanyak 63 desa dan zona hijau 69 desa. Di tingkat banjar, 103 orange dan 174 hijau.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika mengatakan, meski tidak ada lagi wilayah di Tabanan yang berstatus zona merah, disiplin protokol kesehatan khususnya 3M (Wajib Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) tetap harus menjadi perhatian penting. Apalagi di Bali ditemukan varian baru COVID-19. “Harus tetap waspada, meski sudah ada yang mendapatkan vaksinasi lengkap sampai dengan tahap dua, protokol kesehatan tetap harus dilakukan untuk mencegah dari paparan varian baru ini,” tegasnya, Kamis (6/5).

Baca juga:  Tujuh Warga Desa Padangan Digigit Anjing Liar

Terkait vaksinasi, Suratmika membenarkan jika kabupaten Tabanan mendapatkan tambahan 50 ribu dosis vaksin COVID-19. Vaksin tambahan ini akan melanjutkan sasaran vaksinasi pada orang lanjut usia, guru, dan Pekerja Migran Indonesia (PMI), begitupun melanjutkan menyasar desa kawasan wisata, kali ini menyasar Desa Kukuh kecamatan Marga dan desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur.

Sedangkan untuk para pedagang di pasar tradisional, khususnya di desa lokasi potensi ekonomi seperti disampaikan oleh Bupati Sanjaya, Suratmika mengatakan masih terus dikoordinasikan lebih lanjut. “Intinya sabar, semua masyarakat Tabanan pasti akan tervaksinasi tergantung ketersediaan vaksin,” tegasnya.

Baca juga:  Lima Kecamatan di Tabanan Rawan Penyebaran COVID-19

Untuk pelaksanaan vaksinasi di dua desa kawasan wisata tersebut, lanjut kata Suratmika akan dilaksanakan mulai Senin (10/5). Pihak aparat desa menyiapkan empat pos pelayanan vaksinasi yakni kantor desa, Wantilan Desa Adat Kukuh dan dua SD negeri di wilayah desa setempat. Jumlah sasaran di Desa Kukuh sebanyak 4.300 warga.

Sementara untuk perkembangan kasus, ada tambahan 10 kasus baru, dan satu pasein meninggal dunia. Pasien meninggal merupakan laki-laki berusia 57 tahun beralamat di Desa Gunung Salak, Selemadeg Timur. Komorbidnya hipertensi. Sedangkan untuk pasein dinyatakan sembuh sebanyak delapan orang. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Ini, Realita Penerbangan di Masa Depan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *