Jero Gede Batur Duwuran. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Video porno yang diperankan WNA beredar di masyarakat sejak Rabu (21/4). Video itu cukup membuat heboh lantaran lokasi pembuatannya di Gunung Batur, Kintamani.

Sebagaimana yang diketahui Gunung Batur merupakan gunung yang sangat disucikan umat Hindu di Bali. Untuk membersihkan dan menyucikan kembali Gunung Batur, rencananya akan dilaksanakan upacara mesapuh-sapuh di areal gunung tersebut.

Penglingsir Desa Adat Batur, Jero Gede Batur Duwuran Kamis (22/4) mengaku dirinya kaget mendengar informasi adanya video porno yang beredar tersebut. Apalagi lokasi syutingnya diduga dilakukan di Gunung Batur, Kintamani.

Sebagai warga dan penglingsir di Batur, tentu ia sangat menyayangkan kejadian itu. Jelas Jero Gede Batur, sebagaimana kepercayaan umat Hindu di Bali, Gunung Batur merupakan gunung yang sangat disucikan. Karena itu seharusnya kesuciannya dijaga.

Diungkapkan Jero Gede, rencananya dalam waktu dekat akan digelar upacara mesapuh-sapuh di areal Gunung Batur. Makna upacara itu untuk pembersihan dan penyucian.

Baca juga:  Cara Polres Tabanan Edukasi Prokes Lewat Video ‘Celuluk’

Upacara mesapuh-sapuh tidak mengkhusus dilaksanakan karena adanya aksi mesum yang dilakukan bule di Gunung Batur sebagaimana video yang viral. Namun upacara itu diadakan karena jelang digelarnya upacara pujawali di Pura Pasar Agung yang berlokasi di lereng Gunung Batur. “Kebetulan akan dilaksanakan upacara pujawali jadi kami sekalian mengadakan mesapuh-sapuh. Tidak mengkhusus karena adanya video itu. Tiap jelang pujawali memang diadakan upacara mesapuh-sapuh,” jelasnya.

Upacara mesapuh-sapuh akan dilaksanakan di areal pura dan puncak Gunung Batur. Waktu pelaksanaannya direncanakan pada 25 April.

Sehari sebelum puncak pujawali di Pura Pasar Agung. Selain mesapuh-sapuh dilaksanakan juga upacara ngaturang guru piduka.

Upacara guru piduka bermakna sebagai permohonan maaf kepada Ida Bhatara yang berstana di Gunung Batur. “Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi terulang kejadian seperti ini,” harapnya.

Baca juga:  Bantu Teman Beli Narkoba, Rofiki Diganjar Empat Tahun

Sebelum diberitakan, pasca beredarnya video tersebut Polres Bangli langsung menerjunkan anggotanya ke Gunung Batur untuk menelusuri lokasi yang identik dengan yang ada di video tersebut. Hasilnya dipastikan lokasi pembuatan video itu di Gunung Batur.

Sebagaimana yang disampaikan Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan, Rabu (21/4) selain menelusuri lokasi, Polres Bangli juga menelusuri postingan video tersebut melalui tim cyber. Diketahui video porno itu sudah diposting setahun lalu. Hanya saja baru beredar di sekarang.

Tindak lanjut dari itu, Agung Dhana mengaku akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mengecek apakah WNA pemeran video porno itu masih berada di Indonesia atau tidak. “Kalau yang bersangkutan masih ada di Indonesia, ya akan kami cari untuk dimintai keterangan. Apa motifasi dan sebagainya. Sampai kita bisa menerapkan apakah bisa masuk unsur hukum atau tidak,” pungkasnya.

Baca juga:  Turis Jepang Tewas Terseret Arus

Terpisah, Kasi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali Sulisto Widodo mengaku belum mengetahui informasi soal beredarnya video porno yang diduga syutingnya di Gunung Batur. Dia mengatakan sejak pandemi Covid-19 muncul di Bali pada 2020, Gunung Batur sampai saat ini masih ditutup untuk aktivitas pendakian.

Selama Gunung Batur ditutup, pihaknya rutin menurunkan beberapa petugasnya untuk melakukan penjagaan dan patroli. Pihaknya tidak memungkiri jika selama Gunung Batur ditutup untuk aktivitas pendakian, ada saja yang sembunyi-sembunyi mendaki. “Kalau ada satu dua lolos yang namanya tempatnya terbuka begitu, tidak ada pagarnya, mau masuk dari arah mana saja bisa. Jadi kita agak kesulitan,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *