Gunung Batur di Kintamani. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Lereng gunung batur ditanami pohon, Minggu (21/12). Aksi reboisasi ini dilakukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bangli dalam upaya memitigasi bencana jangka panjang.

Lokasi penanaman dipilih di Bukit Pule Songan. Kegiatan itu diikuti Kelompok Tani Hutan Bukit Pule Gunung Batur.

Ketua FPRB Bangli, I Wayan Wiwin mengatakan bahwa penanaman pohon ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah nyata dalam mitigasi bencana jangka panjang.

Baca juga:  Rangkaian Danu Kerthi di Batur, "Nuwur Pakuluh" di 5 Gunung Dilakukan

“Reboisasi di lereng Gunung Batur adalah investasi masa depan. Dengan menanam pohon hari ini FPRB berkomitmen untuk terus mendorong gerakan kolaboratif seperti ini demi meminimalisir risiko bencana alam di Kabupaten Bangli,” kata Wiwin.

FPRB Bangli adalah organisasi independen yang baru dikukuhkan pada Juni 2025. FPRB menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat yang fokus pada upaya mitigasi dan pencegahan (pra-bencana).

Wiwin mengatakan, di tahun ini pihaknya telah melakukan reboisasi di empat kecamatan serta edukasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di sekolah-sekolah. Bibit pohon yang ditanam merupakan bantuan dari BP DAS Unda Anyar dan KPH Bali Timur. Meski jumlahnya belum mencakup seluruh lahan, menurutnya semangat kebersamaan ini adalah langkah nyata dalam menjaga alam.

Baca juga:  10 Hektar Lahan Kering di Lereng Gunung Agung Terbakar

“Ke depan, kami berkomitmen bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk membentuk Desa Tangguh Bencana,” ujarnya.

Menurutnya, pentingnya kolaborasi dan kesadaran Masyarakat akan risiko bencana. Bangli memiliki 9 potensi bencana (kecuali tsunami). Oleh karena itu, partisipasi masyarakat adalah ujung tombak. “Kami mengajak semua pihak untuk menumbuhkan kesadaran mitigasi agar dampak bencana dapat diminimalisir,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN