Jalan di Tegalalang yang amblas sebagian selama berbulan-bulan akhirnya putus karena derasnya air, Sabtu (16/1). (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Puluhan dinding penahan tanah (DPT) dan ruas jalan yang ada di Kabupaten Bangli dalam kondisi rusak. Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan, kerusakan DPT dan ruas jalan terjadi di 37 titik.

Kabid Bina Marga Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli, Wayan Lega Suprapto mengatakan 37 titik DPT dan ruas jalan yang rusak itu tersebar di empat Kecamatan. Sebagian diantaranya terdata rusak baru di 2021, dan sebagian lainnya terdata rusak sejak beberapa tahun lalu.

Baca juga:  "Parenting" Efektif Mampu Bangun Karakter Anak, Tujuh Langkah Ini Bisa Dipratikkan

Karena belum sempat tertangani, kerusakan DPT dan ruas jalan yang terjadi beberapa tahun lalu ada yang kondisinya bertambah parah. “Seperti yang di Tegalalang-Tambahan, yang akhirnya sekarang sudah putus akibat hujan deras,” ungkapnya.

Lega mengatakan kerusakan DPT dan ruas jalan masih memungkinkan bertambah. Mengingat saat ini masih musim hujan.

Menurutnya kerusakan tersebut butuh perbaikan segera. Sebab jika tidak ditangani, kerusakan akan bertambah parah dan biaya yang dibutuhkan semakin besar.

Baca juga:  KPU Gianyar Tetapkan 370.030 Pemilih

Sementara itu, Kadis PUPRPerkim Kabupaten Bangli I Wayan Suastika mengatakan sesuai hasil koordinasinya dengan bupati Bangli terpilih, untuk mempercepat penanganan rencananya akan dimohonkan bantuan ke pemerintah provinsi Bali. Nantinya bupati Bangli terpilih yang akan bawa proposal dan melobi langsung ke pemprov. “Karena sempat pak Gubernur meninjau jalan yang rusak di Bangli. Jadi beliau mengatensi dan memerintahkan agar bikin proposal,” ungkap Suastika.

Baca juga:  Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Warga Karangasem Sumbang Semen Perbaiki Jalan di Kayuselem

Mengenai berapa nanti bantuan yang akan didapat Bangli, Suastika tidak bisa memastikan. Dikatakannya, ruas jalan yang diprioritaskan diusulkan yakni yang ada di Tegalalang, Serokadan dan Selati. Untuk tiga ruas jalan itu kebutuhan dananya sekitar Rp 5 miliar.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BPBD, untuk mengusulkan ke pusat perbaikan jalan yang rusak akibat dampak bencana. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *