Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kembali melaporkan tambahan korban jiwa COVID-19 pada Sabtu (13/2). Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 14 orang.

Selama 11 bulan penanganan COVID-19 di Bali, baru dua kali dilaporkan tambahan korban jiwa sebanyak 14 orang. Rekor itu pertama kali dicapai pada 9 September 2020.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, ada 5 kabupaten/kota yang melaporkan pasien meninggal karena COVID-19. Empat diantaranya zona merah, yaitu Denpasar, Badung, Jembrana, dan Tabanan. Sedangkan 1 lagi merupakan zona orange, Buleleng.

Pasien meninggal terbanyak dilaporkan Denpasar dengan jumlah 7 orang. Dari ketujuh pasien COVID-19 yang dicatatkan meninggal hari ini, termuda berusia 22 tahun.

Tiga kabupaten melaporkan kasus masing-masing 2 orang, yaitu Tabanan, Badung, dan Buleleng. Sementara Jembrana melaporkan 1 tambahan warga meninggal terjangkit COVID-19.

Pasien pertama merupakan seorang pria berusia 67 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUD Bali Mandara pada 28 Januari dan terkonfirmasi pada 7 Februari. Meninggal pada 12 Februari dengan tidak ada penyakit penyerta dilaporkan.

Pasien kedua juga seorang pria. Warga Denpasar berusia 53 tahun ini masuk ke RSUD Wangaya pada 30 Januari dan terkonfirmasi sehari sebelumnya. Meninggal pada 12 Februari. Sama dengan pasien pertama tidak ada penyakit penyerta dilaporkan.

Baca juga:  Penyerangan di Minimarket Ternyata Residivis dan Adik Tentara

Pasien ketiga merupakan seorang perempuan berusia 52 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUD Wangaya, empat hari setelah dikonfirmasi COVID-19. Meninggal pada 12 Februari dan tidak ada penyakit penyerta dilaporkan.

Pasien keempat juga seorang perempuan berusia 72 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUD Wangaya pada 3 Februari sehari sebelum dikonfirmasi COVID-19. Meninggal pada 13 Februari. Juga tidak ada penyakit penyerta.

Pasien kelima merupakan seorang laki-laki berusia 54 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RS Balimed Denpasar pada 6 Februari. Pasien dengan penyakit diabetes melitus ini terkonfirmasi pada 8 Februari dan meninggal lima hari kemudian, 13 Februari.

Pasien keenam merupakan seorang pria berusia 22 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RS Balimed Denpasar pada 6 Februari dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan penyakit diabetes melitus dan gangguan jantung ini meninggal pada 8 Februari.

Pasien ketujuh merupakan seorang pria berusia 78 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RS Bhakti Rahayu pada 6 Februari. Pasien dengan 3 penyakit penyerta ini, yaitu diabetes hipertensi, dan jantung, meninggal pada hari terkonfirmasi, 7 Februari.

Pasien kedelapan adalah perempuan berusia 55 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSU Karya Dharma Husada pada 10 Februari sehari setelah terkonfirmasi COVID-19. Meninggal pada 13 Februari dan tidak ada penyakit penyerta dilaporkan.

Baca juga:  Kaum Milenial Hadapi 5 Tantangan, Harus Berani Katakan Tidak Pada Narkoba

Pasien kesembilan merupakan seorang perempuan berusia 78 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUD Buleleng pada 12 Februari dan terkonfirmasi pada hari yang sama. Meninggal pada 13 Februari dan tidak ada penyakit penyerta dilaporkan.

Pasien kesepuluh merupakan seorang perempuan berusia 66 tahun. Warga Tabanan ini masuk ke BRSU Tabanan pada 2 Februari. Pasien dengan penyakit penyerta gangguan ginjal ini terkonfirmasi pada 4 Februari dan meninggal hari ini.

Pasien kesebelas adalah seorang perempuan berusia 34 tahun. Warga Tabanan ini masuk ke BRSU Tabanan pada 9 Februari dan terkonfirmasi dua hari setelahnya. Meninggal di 13 Februari dengan penyakit penyerta HIV.

Pasien keduabelas adalah seorang laki-laki berusia 57 tahun. Warga Badung ini masuk ke RS Surya Husada Nusa Dua pada 10 Februari saat terkonfirmasi COVID-19 di hari yang sama. Sehari kemudian, pasien dengan penyakit jantung ini dilaporkan meninggal.

Pasien ketigabelas merupakan seorang pria berusia 80 tahun. Warga Badung ini masuk ke RSU Bali Jimbaran pada 9 Februari. Terkonfirmasi pada 11 Februari dan meninggal hari ini, pasien juga dilaporkan menderita diabetes.

Baca juga:  Tingkat Penularan Omicron Lebihi Delta, Kunci Menghadapinya Tetap Sama

Pasien keempatbelas adalah seorang perempuan berusia 59 tahun. Warga Jembrana ini masuk ke RSU Negara pada 10 Februari dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan tekanan darah tinggi, gangguan paru, dan jantung ini meninggal pada 13 Februari.

Kumulatif korban jiwa COVID-19 di Bali mencapai 801 orang. Rinciannya 797 WNI dan 4 WNA.

Sebaran Korban Jiwa

Dilihat dari sebarannya secara kumulatif, Denpasar mencatatkan korban jiwa sebanyak 168 orang ada di posisi pertama. Posisi kedua dipegang Badung dengan jumlah korban jiwa 121 orang.

Posisi ketiga adalah Gianyar dengan korban jiwa sebanyak 113 orang. Posisi keempat adalah Tabanan dengan jumlah 100 korban jiwa. Buleleng di posisi kelima melaporkan korban jiwa mencapai 90 orang.

Posisi keenam adalah Karangasem yang korban jiwanya mencapai 61 orang. Kemudian, Jembrana ada di posisi ketujuh dengan 59 kasus. Kemudian Bangli ada di posisi kedelapan dengan 52 orang meninggal.

Posisi kedelapan adalah Klungkung yang korban jiwanya mencapai 31 orang. Terdapat pula 2 korban jiwa dari kabupaten lain. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *