Gubernur Bali, Wayan Koster. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam menangani pandemi COVID-19 kembali mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Kali ini datang dari Kerajaan Inggris lewat Wakil Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Rob Fenn.

Dalam audiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster secara virtual pada Rabu (10/2) petang, di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Fenn mengakui krisis akibat COVID-19 masih menghantui negaranya. Ia mengungkapkan kekagumannya atas kebijakan dan langkah Gubernur Koster sejak pertama kali kasus positif ditemukan di Bali.

“Kami sangat terkesan dengan kepemimpinan Bapak Gubernur selama masa pandemi ini lewat kebijakan-kebijakannya. Saya mengucapkan terima kasih mewakili sekitar empat ribu warga negara Inggris yang ada di Bali dan mewakili negara Inggris secara umum,” ucap Rob yang tersambung dari Jakarta.

Langkah dan kebijakan Pemprov Bali menurut Rob sangat memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi WN Inggris, dalam menghadapi masa pandemi yang berjalan nyaris setahun kebelakang. Selain itu, Rob juga memastikan ke depannya kerjasama di berbagai bidang tetap menjadi prioritas untuk hubungan baik antara Inggris-Bali.

Baca juga:  Soal Syarat PPDN ke Bali, Ini Kata Pejabat Korem

“Terkini, kita sedang menyiapkan suatu simposium guna membahas hal-hal terkait penanganan teroris serta perlindungan infrastruktur dari aksi terorisme. Kita akan hadirkan ahli di bidang tersebut untuk berdiskusi dengan jajaran pemprov dan kepolisian Bali,” ungkap Rob.

Dirinya pun memastikan, ketika situasi berangsur membaik, WN Inggris akan kembali menjadikan Bali sebagai tujuan wisata utama untuk berlibur. “Dan banyak juga WN Inggris yang sangat nyaman stay, bekerja dari Bali,” sebutnya.

Sementara itu, Gubernur Koster dalam kesempatan tersebut membeberkan langkah strategis yang dilaksanakan sejak kali pertama COVID-19 terdeteksi di Bali. Kebetulan ditemukan dari WN Inggris pada Maret 2020. “Saya langsung ambil langkah cepat, tetapkan status Bali siaga COVID-19 dan langsung membentuk satuan tugas untuk mencegah dan menangani penyebarannya. Juga menuangkan dalam surat keputusan dan himbauan kepada masyarakat,” terang pria kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.

Baca juga:  Lima Juta Orang Mulai Dikarantina di Melbourne

Selain itu, dalam rilisnya, Gubernur Koster juga menyebut peranan desa adat sebagai suatu lembaga berbasis kearifan lokal, lewat peraturan atau pararem-nya, juga berperan vital dalam pencegahan penyebaran COVID-19 yang lebih masif di Bali. “Hasilnya, dalam parameter seperti kasus positif, kesembuhan dan kematian Bali termasuk terkendali. Meskipun sebelumnya diprediksi akan tinggi kasusnya. Berkat peran jajaran desa adat ini, masyarakat jadi tertib, disiplin dan taat untuk mematuhi anjuran pemerintah,” jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Baca juga:  Bali Nihil Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Bahkan, strategi ini mendapatkan pujian dari berbagai pihak termasuk Presiden RI. “Bahkan kebijakan PPKM tingkat mikro yang sekarang jadi kebijakan nasional, lebih kurang merupakan pengembangan dari kebijakan kita di Bali yang dijadikan kebijakan skala lebih besar,” ujarnya.

Alumnus ITB Bandung ini juga tak lupa menyebut faktor niskala juga memainkan peran penting dalam pengendalian pandemi selama ini. “Usaha yang kita lakukan, tak sebatas sekala atau fisik saja tapi juga secara alam niskala, spiritual, yang membedakan Bali dengan daerah lain. Karena itulah, Bali relatif nyaman meski di saat pandemi ini,” jelasnya.

Gubernur Koster juga membanggakan hasil karya putra Bali dalam bentuk Usadha barak berbahan dasar arak Bali yang secara ilmiah mampu mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *