Nyoman Kenak. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang pelajar SMA, GNEP (16) tewas saat menarikan rangda dalam ritual Napak Pertiwi. Peristiwa pada Kamis (4/2) ini disayangkan Ketua PHDI Kota Denpasar, Nyoman Kenak.

Keterlibatan remaja dan ritual ngunying itu dinilainya kurang tepat. Terlebih saat ini di Denpasar sedang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Saya menilai, semestinya remaja tidak dilibatkan sebagai pelaku ritual. Mengapa? Karena kita harus sadari kondisi emosi mereka sangat labil. Bahkan mereka belum banyak memahami makna dan arti dari ritual itu,” ungkapnya, Sabtu (6/2).

Baca juga:  Dikenal Sebagai Preman, Pria Ngamuk dan Tusuk Warga di Monang-Maning

Menurutnya, remaja umumnya belum paham soal praktik tradisi, budaya, seni maupun agama. “Kejadian ini kan sudah berulang kali. Di Jembrana, di Karangasem. Ayolah, ini bukan tradisi yang dipertontonkan. Mari kita introspeksi diri bersama,” imbuhnya …

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN