Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito didampingi perwakilan umat beragama di Indonesia. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lima tokoh agama di Indonesia menyatakan vaksin aman dan masyarakat diminta ikut menyukseskan program vaksinasi ini. Sambil menunggu cakupan vaksinasi mencapai 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia, protokol kesehatan harus tetap disiplin dilaksanakan.

Konferensi Wali Gereja Indonesia Romo Agustinus Heri Wibowo mengatakan tanggal 13 Januari ia telah mendapatkan kesempatan untuk menerima vaksin perdana bersama Presiden Joko Widodo. Sampai saat ini ia merasa sehat, tidak mengalami efek samping apapun dan merasa damai menjalani hidup.

Ia berpesan agar masyarakat jangan takut dan ragu melakukan vaksin. “Persiapkan diri menerima vaksin Covid-19 karena dengan cara ini dapat memutus mata rantai COVID-19,” ujarnya dalam tayangan di kanal YouTube BNPB Indonesia dipantau dari Denpasar, Kamis (14/1).

Baca juga:  Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Diduga Mahasiswa

Dengan mengikuti vaksinasi, juga ikut bela negara. Vaksin akan membuat rakyat sehat dan negara kuat. Negara yang kuat akan mampu menyejahterakan rakyat. “Tetap jaga diri, jaga keluarga dan disiplin menerapkan prokes, dengan demikian Covid-19 akan sirna, kita akan menjadi bangsa kuat dan semakin beriman, merasa aman dan imun kuat,” ujarnya.

Sekjen MUI Haij Amirsyah Tambunan mengatakan, sebelum dan setelah vaksin, kondisinya sehat. Vaksinasi merupakan ikhtiar, upaya untuk memutus mata rantai COVID-19 dalam rangka menyehatkan umat dan bangsa.

MUI telah menyatakan vaksin halal dan aman untuk dipergunakan bagi masyarakat Indonesia secara umum khususnya umat Islam.

Baca juga:  Empat Hari Berturut, Denpasar Nihil Kasus COVID-19

Dalam proses vaksin nantinya, masyarakat wajib melakukan tiga hal yaitu memperkuat iman, merasa aman, dan wajib meningkatkan imun. Tiga W itu harus terus dilakukan dalam rangka proses vaksin berjalan beberapa bulan kemudian untuk mencapai cakupan 70 persen. Cakupan ini akan membentuk herd immunity, untuk kekebalan masyarakat Indonesia.

Persekutuan Gereja Indonesia Ronald Rischard Tapilatu merasa bersyukur menjadi penerima vaksin pertama. Ia meminta umat jangan takut dan ragu untuk divaksin. “Warga gereja punya tanggung jawab bersama untuj menyukseskan apa yang dilakukan pemerintah terutama vaksinasi ini,” imbuhnya.

Baca juga:  Fogging Mandiri Perlu Pendampingan Dinkes

Permabudhi Bhiksu Partono Nyanasuryanadi vaksin adalah upaya pemerintah menjaga kesehatan dan menjaga diri kita, karena kesehatan adalah anugrah terbesar, kesehatan adalah kekayaan terbesar. “Maka dari itu, kita semua harus sadar bahwa mengatasi penyakit adalah upaya untuk mensejahterakan, membahagiakan kita semua,” ucapnya.

PHDI drg. Nyoman Suarthanu berterima kasih kepada pemerintah karena telah diikutsertakan dalam vaksin perdana bersama Presiden. Setelah vaksin ia merasakan sesuatu yang lebih yakin akan vaksin.

Agar umat terhindar dari infeksi COVID-19, ia meminta umat se-dharma untuk tidak ragu divaksinasi. Selain itu, penerapan prokes diharapkan tidak kendor dan tetap disiplin. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *