Pura Penataran Ped. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Meski dalam situasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), pujawali atau piodalan di Pura Penataran Ped, Nusa Penida, pada Buda Cemeng Klawu, Rabu (13/1) masih bisa berlangsung seperti biasa. Namun, pelaksanaan pujawali terlaksana dengan tetap memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Pujawali awal tahun ini memang nampak berbeda dari sebelumnya. Pamedek yang tangkil tidak seramai dulu, yang selalu membuat aktivitas penyeberangan menuju wilayah kepulauan ini, sangat padat.

Kepadatan penyeberangan, sejak dua hari terakhir, hanya didominasi warga lokal setempat. Mereka menyempatkan diri pulang kampung melaksanakan persembahyangan.

Baca juga:  Cincin Pedagang Disabilitas Dirampas, Polisi Buru Terduga Pelaku Ngaku Kerja di OPD Karangasem

Para pamedek yang tangkil ke pura ini nampak taat prokes. Bahkan, pada pujawali kali ini yang bertepatan dengan Purnama Tilem Kapitu, dihadiri langsung Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali Cok Ace, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Janu Putra, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung A. A Gde Anom dan Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra.

Baca juga:  Hari Ini, Nyepi Segara Digelar Serangkaian "Karya" Pura Penataran Ped

Mereka bersama-sama umat Hindu lainnya, mendoakan agar Bali ini bisa segera keluar dari persoalan pandemi COVID-19. Juga mendoakan masyarakat Bali agar selalu mendapat perlindungan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Bupati Suwirta tidak hanti-hentinya meminta kepada umat Hindu yang sedang melaksanakan upacara, agar taat mengikuti protokol kesehatan (prokes). Selain itu, Bupati juga meminta agar semangat gotong-royong dan niat yang tulus dalam menaati segala arahan pemerintah daerah tetap dijaga sehingga upacara dapat berjalan lancar.

Baca juga:  Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Bantaran Tukad Unda akan Ditata

Sementara, Ketua Panitia Pujawali I Nyoman Sukerta mengatakan prosesi upacara piodalan ini sudah terlaksana dengan ketat mengikuti prokes sejak awal persiapan. Ia mengambil jalan tengah ini, agar pujawali tetap bisa berjalan, namun meminimalkan risiko terjadinya penularan.

Sehingga masyarakat Bali bisa semakin cepat keluar dari persoalan pelik ini dan kehidupan bisa kembali normal. “Piodalan ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali dan akan masineb pada 18 Januari mendatang,” ujarnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *