Gede Redika. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah traffic light atau lampu lalulintas di Bangli perlu peremajaan. Hal itu karena usia traffic light rata-rata sudah uzur dan sering rusak, di saat musim hujan. Hal itu diakui Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli I Gede Redika, Jumat (11/12).

Dikatakan Redika, pihaknya sebenarnya punya keinginan untuk melakukan peremajaan traffic light yang ada di sejumlah titik di Bangli. Baik peremajaan jaringan maupun komponennya.

Sebab umur lampu pengatur lalu lintas yang ada sudah tua. Rata-rata usianya sudah hampir sepuluh tahunan. Kondisinya juga sering rusak dan rawan korslet. Apalagi saat musim hujan tiba. “Sekarang kita perbaiki, besoknya saat hujan, rusak lagi,” ungkapnya.

Baca juga:  Traffic Light Mati Sebulan, Tak Ada Penanganan 

Dicontohkan, kondisi seperti itu sering terjadi pada traffic light di simpang tiga Jalan Kusumayudha, tepatnya di timur bekas RSU Bangli. Padahal, keberadaan traffic light di sana cukup vital. Sebab jalan di sana terdapat tikungan model T.

Atas kondisi itu pihaknya selama ini selalu menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat melintas di sana. “Karena seperti itulah kondisi peralatan yang kita miliki,” kata Redika.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas Daging, Peternak Harapkan Peremajaan Genetik Ternak Babi

Untuk melakukan peremajaan traffick light diakuinya butuh anggaran. Berapa anggaran yang diperlukan pejabat asal Batur, Kintamani itu tidak bisa memastikannya.

Pihaknya belum sempat menghitung. Untuk menaksir kebutuhan anggaran ketika akan melakukan peremajaan, menurutnya perlu dilakukan komunikasi dengan rekanan.

Selama ini keberadaan traffic light di Bangli hanya dianggarkan perawatan rutin. Nilai anggarannya sedikit. Hanya Rp 15 juta per tahun. “Anggaran itu hanya untuk pemeliharaan saja kalau terjadi kerusakan,” ujarnya.

Baca juga:  Sudah Beberapa Bulan Terakhir, TL di Selatan Kantor Bupati Tak Berfungsi

Selain peremajaan traffic light, menurut Redika, perlu juga dilakukan pemasangan kamera pemantau di persimpangan. Sehingga kondisi dan situasi arus lalu lintas dapat dipantau setiap saat baik dari ruangan maupun melalui gadjet yang sudah terkoneksi. “Sangat perlu sekali terutama di simpang yang ada di tempat wisata, salah satunya Penelokan,” kata Redika.

Pemasangan kamera seperti itu tidak saja bisa dimanfaatkan oleh Dinas Perhubungan namun juga diperlukan oleh pihak kepolisian. “Di samping untuk pengawasan juga pemantauan pengamanan,” pungkasnya. (Dayu Rina/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *