Seorang petani menyemprot tanaman padinya di Subak Sempidi, Badung. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang melanda Badung dan sekitarnya tidak memengaruhi panen raya padi di daerah tersebut. Justru, produksi padi di Gumi Keris mengalami suplus 22.502,88 ton hingga akhir 2020.

Kadis Pertanian Badung, I Wayan Wijana saat dikonfirmasi Kamis (10/12) mengatakan musim panen di Badung berjalan lancar tanpa terpengaruh cuaca yang belakangan tak menentu. Kondisi ini tentu sangat menggembirakan dalam rangka mengamankan produksi dan stok pangan khususnya gabah, di tengah ancaman penyebaran Virus Corona.

Baca juga:  Banjir dan Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana Alam di Indonesia

“Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan atau gagal panen akibat cuaca, karena untuk musim tanam ketiga umumnya petani sudah selesai panen dan sedang persiapan musim tanam keempat,” ungkapnya.

Menurutnya, hingga musim tanam ketiga, produksi pangan di Kabupaten Badung mencapai 61.382 ton GKG (Gabah Kering Giling), atau setara beras 34.685 ton. Berdasarkan hasil perhitungan dan prediksi sampai akhir tahun 2020 produksi diperkirakan 118.061 ton GKG, atau setara 67.042,88 ton beras.

Baca juga:  Menjelang Tahun Baru, Waspadai Cuaca Ekstrem

“Sedangkan kebutuhan beras selama setahun 44.540 ton, jadi kita surplus 22.502,88 ton,” ucapnya.

Dikatakan, berdasarkan hasil monitoring panen raya di sejumlah subak, produksi gabah petani sudah sesuai dengan estimasi, produksi gabah kering panen rata-rata 6 sampai 7 ton/hektar. “Harapan kita bersama tidak akan ada kendala sehingga produksi beras dipastikan aman,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *