Bupati Suwirta saat mengecek sumber mata air yang ada di beberapa desa agar dikelola pamsimas. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ketersediaan air bersih belakangan terus menjadi sorotan. Ini dikarenakan terganggunya pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Mahottama Klungkung.

Saat ini, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta berupaya mencari opsi lain. Salah satunya, dengan mengandalkan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat) di beberapa desa.

Sejumlah desa yang sedang disiapkan untuk realisasi program ini, antara lain di Desa Tegak, Akah, Paksebali dan Nyalian. Bupati Suwirta turun langsung bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Klungkung A.A Gede Lesmana, dan Dirut PDAM Nyoman Renin, serta instansi terkait lainnya, Kamis (19/11).

Baca juga:  Tak Masuk Formasi PPPK, Puluhan Sopir Tuntut Keadilan

Dalam Peninjuannya ke beberapa lokasi Pamsimas, Bupati Suwirta menemukan beberapa desa yang mempunyai mata air, sebaiknya mata air ini dapat dimanfaatkan. Ini yang banyak ditemukan di desa-desa, punya sumber mata air tapi tidak dimanfaatkan. Ini sebagai upaya menuju Desa Mandiri Air Minum.

Terkait hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan Dinas PUPRKP Klungkung untuk membantu sesa dalam membuat perencanaan dan tata cara pengelolaan air. Sehingga setiap desa terbuka wawasannya untuk memanfaatkan potensi desanya sendiri. “Desa adat dan desa dinas segera koordinasi. Ambil keputusan tentang pengelolaan air tersebut, jangan sampai berebut, yang mengakibatkan sumber air menjadi terbuang sia-sia,” kata Bupati Suwirta.

Baca juga:  Media Pelestarian Budaya, Hari Puputan Klungkung Dimeriahkan Permainan Tradisional

Terkait Pamsimas, Bupati Suwirta menyarankan agar pengelolaan dari Pamsimas ini dikelola oleh Bumdes. Sehingga desa adat dapat fokus mengurus LPD, Parahyangan dan Krama. Apabila pengelolaan itu benar-benar dilakukan oleh Bumdes (Desa Dinas) agar pengelolaan bersifat transparan. Khusus mengenai pendapatan, nanti bisa dibagi merata antara desa dinas dan desa adat.

Tetapi, apabila desa adat ingin mengelola sendiri Pamsimas, maka perangkat desa adat harus menyiapkan para ahli di bidang pengelolaan air tersebut, dan pengelolaannya dapat dilakukan dengan transparan begitu juga dengan desa dinas.

Baca juga:  Selama 6 Jam, Gunung Merapi Semburkan Lava Pijar hingga Belasan Kali

“Cek terus, dimana lagi masyarakat kita yang masih kekurangan air bersih. Cek infrakstruktur jaringannya. Dinas PUPRKP dan PDAM koordinasi agar untuk bersama-sama memecahkan masalah ketersediaan air bersih di setiap desa,” tutup Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *