Ilustrasi. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Rasa cemas, panik dan takut, jadi beberapa kata menggambarkan kondisi sebagian besar masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19. Di tengah masih munculnya tambahan kasus baru, Satgas Penanganan COVID-19 Tabanan tetap meminta masyarakat tidak panik, namun tetap waspada dengan tetap menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan.

Seperti data yang dirilis Kamis (15/10), angka pasien positif dinyatakan sembuh mengalami peningkatan atau sebanyak dua belas orang. Bahkan, tingkat kesembuhan lebih dari sepuluh orang terjadi sejak Minggu (11/10).

Di sisi lain, tambahan terkonfirmasi positif baru dilaporkan sebanyak lima orang. Bahkan dua diantaranya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca juga:  Dalam Sehari, Zona Merah Ini Laporkan 5 Pasien COVID-19 Meninggal

Satgas Penanganan COVID-19 Tabanan melalui Koordinator Bidang Informasi Publik, Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan, tambahan pasien terkonfirmasi positif masih terus ada. Hanya saja jumlahnya mulai sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Ini membuktikan bahwa di masa pandemi, masyarakat jangan terlalu panik melainkan tetap waspada dan menjaga imunitas tubuh tetap sehat dan bugar. Serta menjalankan instruksi pemerintah terkait dengan disiplin protokol kesehatan.

Baca juga:  Di Ranperda Ketenagakerjaan Termuat 5 Standar Hidup Sejahtera, Apa Saja?

Terkait, lima pasien terkonfirmasi positif sesuai data yang dilansir Kamis sore, ia yang juga menjabat Kepala Dinas Kominfo Tabanan ini membenarkan dua diantaranya adalah PNS yakni dari Kecamatan Kerambitan dan Kediri. Salah satu PNS tersebut diketahui terkonfirmasi usai menjalani swab tes di RSUD Tabanan lantaran syarat untuk tugas kedinasan keluar daerah.

Bahkan yang bersangkutan tidak memiliki gejala apapun, alias dengan kondisi sehat. “Mereka yang dinyatakan terpapar positif ini sudah langsung ditangani oleh satgas dalam hal ini dinas kesehatan terkait dengan penempatan karantina, bagi yang tidak bergejala atau hanya memiliki gejala ringan di karantina di penginapan yang telah disiapkan, sementara yang memiliki gejala berat menjalani karantina dan perawatan di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19,” terangnya.

Baca juga:  Dari Bali Diminta Pertimbangkan "Lockdwon" hingga Tuai Keluhan, Sanksi Denda Warga Tidak Bermasker

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperkuat antibody sebagai senjata utama menghadapi virus, dengan cara olahraga yang cukup dan istirahat yang cukup. “Itu yang penting, sehingga tidak perlu takut secara berlebihan, selama kita sehat, itu tidak masalah, tetapi ya tetap waspada disiplin protokol kesehatan,” sarannya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *