Atlet Gianyar. (BP/Ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – KONI Gianyar membina sekaligus menaungi 43 cabor. Dalam upaya mencegah penularan Covid-19, seluruh ketua pengkab cabor dipercaya menjadi relawan penanggulangan covid-19. Tujuannya, agar mereka mampu mengajak atletnya, berikut menangkal penyebaran virus corona. Ketua Umum KONI Gianyar, Pande Made Purwata, otomatis menjadi Ketua Relawan Covid-19 di lingkungan KONI Gianyar.

Pande Made Purwata, di Gianyar, Selasa (6/10) mengemukakan, sesuai dengan imbauan bupati, supaya insan olahraga di Kota Seni ini ikut berperan aktif mencegah penularan virus corona. Karena itu, para ketua pengkab cabor diharapkan mampu mengedukasi kiat-kiat menghindari penularan dan penyebaran virus corona. “Mereka bertugas memberikan pemahaman kepada para pelatih berikut atlenya,” tutur Pande Purwata.

Baca juga:  Pembahasan Revisi Perda RTRWP Bali Diperpanjang, Targetkan Rampung Januari 2019

Dijelaskannya, KONI Gianyar tetap menggelar Pusat Latihan Atlet Gianyar (Puslag), dan saat ini para atlet tetap berlatih. Hanya, jika mengacu imbauan bupati Gianyar, supaya tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti pakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan. “Jadi, kami instruksikan di tiap tempat latihan, wajib menyediakan tempat cuci tangan,” pesan Pande Purwata.

Selain itu, tambah dia, untuk atlet cabor yang memerlukan kontak bodi, sementara ini agar dihindari. “Program latihan atlet Puslag sudah memasuki materi teknik,” ucap dia. Ia mengajak kepada seluruh atlet di saat pandemi covid-19 ini, tetap getol berlatih dengan memperhatikan protokol kesehatan. “Astungkara, selama ini atlet Gianyar belum ada yang tertular maupun positif terkena virus corona,” ujarnya.

Baca juga:  Kecelakaan di Buleleng, Syahbandar Gilimanuk Meninggal

Pande Purwata menyatakan, KONI Gianyar juga sedang membangun kolam renang bertaraf internasional, yang berlokasi di Pantai Purnama Sukawati. Pembangunan kolam renang menelan biaya Rp 110 miliar, tujuannya untuk membina perenang Gianyar, karena selama ini mereka harus berlatih ke Badung atau Klungkung. Pasalnya, Gianyar hanya memiliki kolam panjangnya 25 meter, sedangkan bagi atlet renang standarnya 50 meter.

Oleh sebab itu, Pemkab Gianyar serius membangun fasilitas olahraga air ini. “Kami siap mencetak perenang berprestasi, mengingat selama ini Gianyar memiliki bibit atlet potensial, termasuk mempunyai pelatih bersertifikat,” ungkap dia. Keberadaan kolam renang di samping untuk memajukan prestasi olahraga renang, juga mendukung program sport tourism. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Dua Hari Turun ke Belasan, Kasus COVID-19 Harian Bali Balik ke Puluhan Orang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *