Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wagub Bali, Cok Ace. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam dua tahun terakhir, Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mencatatkan sejumlah prestasi kinerja pembangunan. Tidak saja berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran menjadi yang terendah di Indonesia.

Tapi juga sukses menggeliatkan perekonomian di luar sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung Bali. Prestasi kinerja pembangunan ini masih terkait pula dengan diterbitkannya sejumlah regulasi, khususnya Peraturan Gubernur (Pergub).

“Telah terjadi peningkatan omset penjualan produk busana adat Bali, di industri pengrajin dan pedagang naik 35-50 persen,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster saat menyampaikan pidato dua tahun pencapaian kinerja kepemimpinannya di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Sabtu (5/9).

Baca juga:  Nasional Laporkan Tambahan Kasus COVID-19 di Atas 2.000 Orang

Menurut Koster, ini merupakan hasil nyata dari penerapan Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Penggunaan Busana Adat Bali. Prestasi kinerja pembangunan berikutnya adalah peningkatan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dari 103 menjadi 105 pada tahun 2019.

Kenaikan NTP berimbas pada pendapatan petani yang semakin meningkat. “Ini merupakan hasil nyata dari penerapan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali,” jelasnya.

Koster menambahkan, penggunaan dan usaha minuman destilasi arak Bali saat ini pun mulai menggeliat. Hal tersebut tidak lepas dari penerapan Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

Baca juga:  Nasional Masih Catat Hampir 2 Ribuan Kasus COVID-19

Prestasi lainnya, telah diperoleh Hak Kekayaan Intelektual sebanyak 38 sertifikat hak cipta dalam satu tahun yang diproses tahun 2019. Kemudian, penggunaan plastik sekali pakai telah berkurang signifikan mencapai 90% pada pasar modern, hotel, dan restauran, serta mencapai 35% pada pasar tradisional.

“Ini merupakan hasil nyata dari penerapan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai,” terangnya.

Sementara untuk prestasi kinerja tata kelola pemerintahan, Koster memaparkan Bali kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan kualitas semakin baik dalam tata kelola keuangan daerah dari BPK RI. Selain itu, menjadi peringkat satu terbaik nasional untuk pelaksanaan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS PK) dari KPK RI.

Baca juga:  Jadi Tuan Rumah KTT G20, Indonesia Harus Tunjukkan Keberhasilan Tangani Pandemi

Peringkat satu terbaik nasional dalam program MCP Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan Korupsi dari KPK RI. Level “3” (Integrated) untuk pelaksanaan program kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Nilai BB (Baik Sekali) untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian PAN-RB.

Nilai B (Baik) untuk pelaksanaan program Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN-RB. Akreditasi A (Paripurna) Tiga rumah sakit Pemerintah Provinsi Bali (RS Bali Mandara, RS Jiwa, dan RS Mata).

Peringkat satu terbaik nasional tingkat kematangan kelembagaan unit kerja pengadaan barang dan jasa dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *