Wadir Lantas Polda Bali, AKBP Djoni Widodo dan Ketua KONI Bali Ir. I Ketut Suwandi menjelaskan rencana kejuaran tenis meja tingkat nasional. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Meski masih pandemi COVID-19, Polda Bali akan menggelar Kejuaraan Tenis Meja Bali Open Prakasa Rucita Garjita II 2020 dalam rangka Bali Era Baru. Kejuaraan tingkat nasional akan berlangsung tanggal 21-23 Agustus 2020 di GOR Lila Buana dan Sport Canter Prakasa Rucita Garjita (PRG) Denpasar dan total hadiah Rp 462 juta.

Kegiatan ini ditayangkan ditayangkan melalui live streaming. “Situasi sekarang sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru dan kunjungan wisatawan sudah dibuka, sehingga kami berencana melaksanakan pertandingan tenis meja tingkat lokal dan nasional,” kata Wadir Lantas Polda Bali, AKBP Djoni Widodo, S.I.K. selaku Ketua Panitia, Kamis (6/8).

Baca juga:  Gelar Kejuaraan Saat COVID-19, Ini Harapan Kapolda Golose

Menurut AKBP Djoni, didampingi Ketua KONI Bali Ir. I Ketut Suwandi, 20 besar atlet putera terbaik nasional dan 15 besar atlet puteri nasional dipastikan akan berlaga di kejuaraan tenis meja yang diprakarsai oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose. Ada enam kategori dipertandingkan dalam event nasional ini, antara lain tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, beregu putra dan beregu putri.

Sedangkan maksud dan tujuan diadakannya kejuaraan ini, kata mantan Kapolres Gianyar ini, untuk mencari bibit-bibit baru atlet tenis meja. Selain itu merangsang cabang olahraga lain untuk menggelar kejuaraan dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Masih 2 Digit

“Kami perpedoman pada buku panduan dari KONI dan Kementerian Kesehatan bagaimana tata cara menyelenggarakan suatu perlombaan, kejuaraan maupun pertandingan saat pandemi COVID-19. Pedoman itulah yang akan kami laksanakan dalam kegiatan kejuaraan Tenis Meja Bali Open Prakasa Rucira Garjita II 2020,” ujarnya.

Untuk mencegah klaster baru COVID-19, semua atlet, wasit dan panitia wajib melaksanakan rapid test. Pada saat pertandingan pun tetap dilakukan prokes dan yang masuk ke dalam gedung atau lokasi pertandingan, wajib dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun, mencuci tangan pakai sabun, membawa handsanitizer, menggunakan masker, melakukan physical distancing serta mengurangi kontak fisik. Panitia juga akan menyiagakan mobil ambulans dan petugas kesehatan.

Baca juga:  Mayoritas Kabupaten/kota Catat Tambahan Kasus 2 Digit

Djoni menegaskan salah satu hal yang paling penting dalam mengadakan kejuaraan adalah tidak menggunakan fasilitas dan sarana olahraga secara bergantian. Jadi dalam pertandingan tenis meja, atlet sudah memiliki bet sendiri-sendiri sehingga penggunaan bet tidak bergantian.

Meja dan bola pun akan distrerilkan dengan menyemprotkan hand sanitizer setiap saat. Tidak ada jabat tangan dan tos-tosan antar pemain sehingga tidak ada saling bersentuhan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *