Ketua Dekopinda Klungkung menggelar syukuran Hari Koperas bersama Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan, usai pelaksanaan webinar. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Selama pandemi COVID-19, seluruh sektor ekonomi terdampak. Tidak terkecuali lembaga keuangan mikro seperti koperasi. Kini, setelah pandemi berlalu dan memasuki era new normal atau adaptasi kebiasaan baru, seluruh koperasi diminta kembali fokus menjalankan seluruh unit usahanya. Sehingga, bisa kembali bangkit dari keterpurukan, untuk menggerakkan denyut perekonomian masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Dekopinda Klungkung Ngakan Made Nata, saat memperingati Hari Koperasi ke-73 di Gedung Dekopinda Klungkung, Rabu (29/7). Dia mengakui, sekokoh apapun koperasi, di tengah situasi pandemi pasti terdampak. Seperti kemampuan likuiditasnya, pendapatan menurun, begitu juga pengembalian dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat juga terhambat.

Tetapi, pihaknya menegaskan koperasi tak boleh larut dalam situasi itu. Gerakan koperasi harus tetap bertahan dan semakin kuat. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam adaptasi kebiasaan baru. “Hari Koperasi ke -73 ini, harus menjadi tonggak kebangkitan koperasi setelah pandemi. Sebagai rumah besar pemberdayaan UMKM, gerakan koperasi harus tetap eksis,” tegasnya.

Baca juga:  Dukung Penanganan COVID-19, RSU Grha Bhakti Medika Bali Didorong Segera Beroperasi 

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Klungkung, Wayan Ardiasa, mengatakan saat ini ada sebanyak 143 koperasi di seluruh Klungkung. Sementara 26 di antaranya tidak aktif. Sejalan dengan Dekopinda, pihaknya juga mendorong, agar koperasi bangkit kembali, agar beroperasi seperti sediakala.

Sehingga, pemerintah pun sudah memberikan stimulus khusus bagi koperasi sebesar Rp 10 juta per koperasi, “Bantuan stimulus ini agar mampu meringankan beban koperasi. Jadikan adaptasi kebiasaan baru ini, sebagai tonggak agar koperasi kembali eksis,” tegas Ardiasa.

Ardiasa meminta setiap koperasi agar mulai melakukan gerakan dengan mendekati para anggota koperasinya. Baik untuk memperkuat permodalan maupun untuk mengurus kelancaran kredit.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Teladani Sosok Ida Dewa Agung Istri Kanya

Hari Koperasi ke-73 ini, juga diisi dengan Webinar dengan narasumber Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan CEO Cren Fajar Eri Dianto. Kegiatan ini disambut antusias ratusan pelaku gerakan koperasi. Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta menekankan agar Dekopinda selalu sinergis dengan pemerintah daerah.

Bupati Klungkung saat mengisi webinar serangkaian kegiatan Hari Koperasi, yang digelar Dekopinda. (BP/Istimewa)

Bupati Suwirta mencontohkan di Kabupaten Klungkung banyak produk UMKM yang bisa dipasarkan melalui koperasi, seperti produk kain endek, lukisan klasik wayang Kamasan. Dan yang terbaru, produksi garam beryodium Uyah Kusamba yang dipasarkan melalui koperasi dan holding. Termasuk sebelumnya produk air mineral dari BUMDes, Udaka, yang sudah mencakup sejumlah wilayah di Provinsi Bali.

Selain itu, pada bidang pengelolaan sampah melalui TOSS Center, dibentuk koperasi yang khusus menangani sampah plastik bekerjasama dengan pihak asosiasi. “Nanti kita akan buat edaran supermarket atau koperasi yang mempunyai minimarket wajib memasarkan produk lokal. Bukan berarti monopoli, tetapi keberpihakan pemerintah terhadap produk lokal,” ujar Bupati Suwirta.

Baca juga:  PLN Hadirkan Kembali Promo Tambah Daya di Awal 2024

Dekopinda sebagai lembaga gerakan koperasi di daerah juga harus diberikan perhatian serius. Sehingga peran Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam wadah besar Dekopinda sangat penting dalam memajukan koperasi/UMKM. Koperasi juga harus bisa memberi ruang dan peran kepada anak-anak muda dalam memberikan sentuhan teknologi. “Kami serius memperhatikan koperasi. Maka, koperasi juga harus mengikuti perkembangan zaman. Jangan sampai koperasi dengan prinsip dari, oleh dan untuk anggota, hanya menjadi kenangan,” tutup Suwirta. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *