Penjabat Perbekel Takmung saat dilantik di Bank Sampah, Rabu (15/7). (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah telah berkomitmen mengelola sampah langsung dari sumbernya. Ini harus diikuti oleh para pemimpin di setiap desa. Menyadari pentingnya upaya memerangi sampah, Desa Takmung, memiliki cara unik. Proses pelantikan Penjabat Perbekel Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, dilakukan di lokasi Bank Sampah, Rabu (15/7).

Meski sudah memiliki berbagai inovasi terkait pengelolaan sampah, kenyataannya masalah sampah belum sepenuhnya dapat diatasi. Agar pemimpin di desa lebih peduli dan bisa bekerja dengan baik dalam pengelolaan sampah, Penjabat Perbekel Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan Klungkung sengaja dilantik di lokasi pengolahan sampah, Bank Sampah Takmung Asri, di desa setempat.

Baca juga:  Jalan Propinsi Berlubang, Warga Pasang Drum

“Agar penjabat yang dilantik selalu ingat untuk memprioritaskan upaya dalam mengatasi masalah sampah di desa. Karena ini pula menjadi prioritas pemerintah daerah,” kata Camat Banjarangkan, A.A Putra Mahajaya.

Pelantikan dilakukan secara terbuka. Hanya dihadiri oleh orang yang berkepentingan, agar tidak melanggar pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Walaupun hanya penjabat Perbekel, dia meminta pimpinan di desa yang baru ini harus mampu menciptakan inovasi dalam pengelolaan sampah. Setidaknya bisa mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya pemilahan sampah sebelum dibuang.

Baca juga:  LPD Meliling, Kelola Sampah Jadi Pemasukan

Apalagi di Takmung sendiri sudah memiliki Bank Sampah. Tempat pengolahan sampah yang sudah ada selama lima tahun, sudah mampu menampung dan mengelola sampah masyarakat. Bahkan, bisa menghasilkan uang.

Camat Mahajaya menambahkan, pelantikan PJ Perbekel Takmung ini untuk mengisi kekosongan jabatan perbekel. Karena Desa Takmung ikut dalam pelaksanaan pilkel serentak. Rencananya pilkel dilakukan pemilihan pada Agustus dan pelantikan pada Oktober. Setelah dilantik, Penjabat Perbekel Luh Karmila Susilawati, mengaku sudah mengenal Desa Takmung dengan sembilan banjarnya karena sering melakukan sosialisasi di Desa Takmung.

Karmila saat ini menjabat Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Banjarangkan. Guna mengedukasi warga, dia mengaku akan mendorong dan mengajak desa-desa lainnya di Klungkung dan Banjarangkan, untuk melakukan studi banding di Bank Sampah di desanya, agar menjadi inspirasi bahwa sampah sesungguhnya bisa menjadi sumber penghasilan.

Baca juga:  Basement Gedung DPRD Denpasar Juga Terendam

Intinya, menurut Karmila adalah bagaimana mengajak masyarakat setidaknya mampu melakukan pemilahan sampah dengan baik. Apalagi bisa mengolah sampah organiknya menjadi kompos. Sementara sampah non organiknya bisa dijual ke Bank Sampah. Ini sekaligus menumbuhkan kepedulian warga dalam mengatasi sampah di setiap desa. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *