Komisi II dan II saat menggelar rapat koordinasi di Ruang Sabha Mandala DPRD Klungkung. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Lembaga Dewan kembali menggelar rapat kerja dengan sejumlah pimpinan OPD Senin (29/6). Komisi I, II dan III kompak mencermati apa yang sudah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Klungkung. Khususnya setelah dilakukan rapid test massal bagi pedagang di Pasar Umum Galiran. Dewan melihat langkah serupa semestinya perlu diperluas di seluruh pasar tradisional, untuk memastikan sudah sejauh mana COVID-19 ini menyebar dari klaster pasar tradisional.

Komisi II dan Komisi III DPRD Klungkung menggelar rapat koordinasi dengan Asisten II, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan serta Dinas Perhubungan di Ruang Sabha Mandala.

Sedangkan Komisi I menggelar rapat koordinasi dengan Asisten III dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung terkait dengan bantuan sosial di Ruang Komisi I DPRD Klungkung.

Baca juga:  Sudah 3 Hari, Kasus Harian Nasional Capai Lima Ribuan Orang

Anggota DPRD Klungkung A.A Sayang Suparta, menjelaskan proses rapid test ini perlu dilakukan secara proaktif, bukan reaktif. Menyasar seluruh pasar tradisional, baik yang dikelola oleh pemkab maupun desa adat. “Pasar itu sumber transmisi lokal COVID-19. Sehingga perlu dilakukan rapid test secara proaktif dan konprehensif. Tujuannya untuk mengetahui dengan cepat penyebarannya. Rapid test harus dilakukan dua kali. Apabila dua kali hasil rapid reaktif, maka harus ditindaklanjuti dengan tes swab berbasis PCR,” katanya.

Ketua Komisi III DPRD I Wayan Mardana menambahkan proses rapid test di Pasar Umum Galiran berjalan cukup efektif. Menurutnya, hal serupa dapat diberlakukan pula pada tiap pasar tradisional. Sehingga upaya untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut tidak terkesan setengah-setengah. Ini dapat mengetahui jumlah OTG serta orang yang terpapar virus tersebut, agar dapat tertangani lebih cepat.

Baca juga:  Soal Tali Lift Putus di Ayuterra Resort, APPLE Angkat Bicara

Sebagaimana diketahui, pasca Pasar Galiran menjadi klaster penyebaran untuk transmisi lokal, telah dilakukan penutupan pasar selama 3 hari guna memutus rantai penyebaran COVID-19 yang dibarengi dengan pembersihan dan penyemprotan cairan disinfektan di areal pasar serta rapid test dan swab test bagi para pedagang pasar. Maka, dewan juga ingin memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik dalam pengoperasiannya kembali. Hal ini untuk untuk memangkas serta menghindari terjadinya transmisi lokal yang lebih luas lagi.

Wakil Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru juga menyampaikan hal serupa. Setelah memimpin rapat, pihaknya sepakat mendorong pemerintah daerah, agar menggelar rapid test di seluruh pasar tradisional. Ini penting, karena selama ini pasar tradisional sangat rentan terus menyebarkan virus ini dengan cepat, karena banyaknya orang yang kontak setiap hari.

Baca juga:  Kasus Omicron di Indonesia Kembali Bertambah

Sementara di Ruang Komisi I, rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Tjokorda Gede Agung. Dia mengharapkan agar Dinas Sosial meningkatkan koordinasi dan sosialisai terkait syarat penerimaan bantuan. Kemudian betul-betul melakukan sanding data bagi warga KK miskin dan yang terdampak COVID-19. Dia menegaskan agar perbekel dan klian dusun juga terus mengupdate data setiap 3 bulan sekali. Sehingga tidak terjadi polemik di tengah-tengah masyarakat di saat penerimaan bantuan. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *