Ilustrasi. (BP/Suarsana)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rasio penularan COVID-19 di Bali saat ini sebetulnya di atas 1. Akan tetapi, pemerintah pusat melalui Gugus Tugas Nasional memberi kesempatan bagi Bali untuk masuk dalam tatanan kehidupan era baru dalam kaitan new normal.

“Bali diberi kesempatan karena tingkat kesembuhannya tinggi, yang meninggal rendah. Paling rendah, bukan di Indonesia lagi, tapi seluruh dunia,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster usai memimpin Rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali di Jayasabha, Denpasar, Jumat (19/6).

Baca juga:  DPRD Minta Rapid Test Massal, Ini Jawaban Tim GTPP Covid-19 Gianyar

Walaupun terjadi peningkatan kasus, lanjut Koster, tapi tingkat kesembuhannya tinggi dan jumlah yang meninggal rendah sehingga Bali dinilai memungkinkan untuk melakukan tatanan kehidupan era baru. Kendati, penerapannya tetap diserahkan penuh kepada Gubernur bersama Bupati/Walikota se-Bali untuk mempertimbangkan hal tersebut.

“Kita sudah bersepakat kemarin dengan bupati/walikota, 5 Juli akan melakukan upacara persembahyangan dulu di Pura Besakih, mohon restu. Kemudian 9 Juli itu akan dibuka lokal Bali seluruhnya secara resmi untuk sektor di luar pendidikan dan pariwisata,” jelasnya.

Baca juga:  Pengedar Narkoba Gunakan Limbah Bambu untuk Ini

Untuk sektor pendidikan, menurut Koster masih menunggu kebijakan Mendikbud RI. Sedangkan untuk sektor pariwisata akan dibuka secara bertahap. Terlebih dulu dibuka untuk wisatawan nusantara pada bulan Agustus, dan bulan September untuk wisatawan mancanegara. Untuk tanggal pasti dibukanya pariwisata, pihaknya masih mencari hari baik dan mempertimbangkan perkembangan COVID-19.

“Kalau (perkembangan COVID-19) baik, bisa juga kita percepat. Bisa juga diperlambat kalau ternyata dinamikanya terus meningkat,” imbuhnya.

Baca juga:  Soal Buang Sampah ke TPA Suwung, Bukan Gubernur yang Melarang

Koster menambahkan, kawasan pariwisata yang pertama akan dibuka adalah yang minim risiko seperti pantai. Sedangkan objek yang berisiko dan melibatkan banyak orang seperti wisata rafting, klub atau hiburan malam masih belum akan dibuka. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *