Petugas menaruh spesimen swab yang akan dites PCR. (BP/dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam seminggu ini, jumlah kasus transmisi lokal COVID-19 di Bali melonjak signifikan. Sebelumnya hanya sekitar 30 persenan dari kumulatif, kini jumlah transmisi lokal sudah mencapai lebih dari 54 persen seiring kembali bertambahnya kasus pada Kamis (11/6).

Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19, Dewa Made Indra, dalam rilisnya, jumlah kasus per Kamis mengalami penambahan sebanyak 19 orang WNI. “Terdiri dari 5 orang PMI dan 14 orang Transmisi Lokal,” katanya.

Untuk penyebaran kasus transmisi lokal yang baru, terdapat di Denpasar sebanyak 10 orang, Badung 3 kasus, Gianyar 1 kasus, dan Tabanan 1 kasus.

Saat ini, total kasus transmisi lokal mencapai 357 WNI dan 5 WNA atau sebanyak 342 kasus.

Dari catatan balipost.com, jumlah kasus transmisi lokal mengalami peningkatan signifikan selama seminggu terakhir, dimulai Kamis (4/6). Pada Kamis lalu terdapat 17 kasus baru jenis transmisi lokal. Daerah yang paling banyak mengalami penambahan kasus adalah Denpasar dengan jumlah 9 kasus. Kemudian Badung sebanyak 3 kasus, Klungkung 2 kasus, Tabanan, Gianyar, dan Buleleng masing-masing 1 kasus.

Kemudian di Jumat (5/6), terjadi penambahan kasus transmisi lokal sebanyak 9 kasus. Kasus terbanyak kembali ditemukan di Denpasar, sejumlah 7 orang. Kemudian di Badung dan Klungkung masing-masing 1 kasus.

Baca juga:  Pelatih Karate PON Pertanyakan Nominal Bonus

Pada Sabtu (6/6), penambahan kasus transmisi lokal mencapai 18 orang. Kasus transmisi lokal baru terbanyak dialami Buleleng dengan 5 kasus. Badung dan Tabanan masing-masing mengalami 4 kasus baru. Sementara itu, Klungkung menambahkan 3 kasus baru. Denpasar dan Karangasem masing-masing menambah 1 kasus baru.

Untuk Minggu (7/6), kasus transmisi lokal masih terjadi dengan jumlah 24 warga terjangkit. Kasus terbanyak kembali dicatatkan Denpasar sebanyak 7 orang. Namun kali ini Klungkung juga mengalami penambahan jumlah yang sama, 7 orang. Kemudian Badung dan Gianyar masing-masing bertambah 4 kasus. Juga ada 2 WNA yang terjangkit transmisi lokal.

Di Senin (8/6), penambahan juga masih terjadi. Terdapat 9 kasus baru transmisi lokal dengan komposisi 5 di Denpasar, 2 di Tabanan, dan masing-masing 1 di Buleleng dan Badung.

Pada Selasa (9/6), lagi-lagi kasus transmisi lokal masih bertambah. Terdapat 12 kasus baru yang dilaporkan. Kali ini hanya dua daerah yang melaporkan kasus, yakni Denpasar sebanyak 7 orang dan Badung 5 orang.

Sementara itu, Rabu (10/6), kasus kembali melonjak. Terjadi tambahan kasus transmisi lokal sebanyak 31 kasus. Denpasar lagi-lagi merupakan daerah yang paling tinggi penambahan kasus transmisi lokalnya, 20 kasus. Gianyar menambah 3 kasus, Tabanan dan Buleleng masing-masing 2 kasus, Badung dan Karangasem masing-masing ada 1 kasus tambahan. Tercatat 2 WNA kembali terjangkit transmisi lokal.

Baca juga:  Soal Lab di Wuhan, Tiongkok Sebut Pompeo Tak Punya Bukti

Panggil Wali Kota

Terkait penambahan kasus transmisi lokal yang terus terjadi ini, khususnya di Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster sampai memanggil Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota IGN Jayanegara. Mereka menggelar pertemuan di Jayasabha, Denpasar, Kamis (11/6).

Dari siaran pers Pemprov Bali, pertemuan tersebut utamanya membahas lonjakan kasus COVID-19 di Kota Denpasar.

“Dalam tiga minggu terakhir, tren penambahan bukan lagi hanya dari PMI namun sudah bergeser menjadi transmisi lokal,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster.

Menurut Koster, total kasus Covid-19 di Kota Denpasar sudah mencapai 161 orang hingga 10 Juni 2020. Dari jumlah itu, 106 diantaranya merupakan transmisi lokal. Terkait hal ini, pihaknya memahami kondisi Denpasar berbeda dengan yang lain. “Sebagai pusat pemerintahan, masyarakatnya heterogen dan lalu lalang antarkabupatennya tinggi. Sudah sepantasnya menjadi perhatian bersama,” jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali ini.

Soal lonjakan kasus ini, Wali Kota Denpasar Rai Mantra mengaku sudah melakukan penyisiran. Ia pun mengatakan pendekatan yang dilakukan bukan lagi rapid test, namun swab test untuk segera memberi kepastian kondisi di wilayah tersebut.

Baca juga:  Belajar Daring Masih Berlangsung, Ini Instruksi Disdikpora

“Agar jelas dan memberikan efek jera,” ujarnya.

Hampir semua desa di Kota Denpasar dikatakan sudah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Namun memang peningkatan aktivitas masyarakat diakui terus terjadi saat PKM diberlakukan.

Untuk sebaran kasus transmisi lokal ini, dilihat di https://pendataan.baliprov.go.id, Denpasar memegang posisi teratas dengan jumlah 115 kasus. Kemudian di posisi kedua adalah Buleleng dengan jumlah 70 kasus. Di posisi ketiga ada Badung yang terus mengalami penambahan kasus sehingga jumlah warga terjangkitnya mencapai 58 orang.

Posisi keempat adalah Bangli, yang sejak dua minggu terakhir mengalami stangnansi jumlah warga positif akibat transmisi lokal. Jumlahnya masih bertahan di angka 45 orang.

Untuk posisi kelima adalah Klungkung yang juga terus mengalami penambahan kasus transmisi lokal, sehingga jumlahnya kini mencapai 22 orang. Posisi keenam diduduki Karangasem dengan jumlah 17 warga terjangkit. Kemudian di posisi ketujuh adalah Gianyar dengan 16 warga.

Posisi selanjutnya, kedelapan adalah Tabanan yang kini memiliki 13 kasus transmisi lokal. Di posisi kesembilan ada Jembrana yang hanya memiliki 1 kasus transmisi lokal. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *