Gerard Pique, pemain Barcelona FC berlatih pada 9 Mei 2020. Spanyol berencana memulai kembali La Liga pada pertengahan Juni. (BP/AFP)

MADRID, BALIPOST.com – Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, pada Minggu (10/5) mengatakan pihaknya berhara turnamen bisa kembali digelar pada pertengahan Juni. Namun, dikutip dari AFP, mereka mengatakan hal itu tergantung kebijakan kesehatan pemerintah.

Tebas mengatakan hal itu, beberapa jam setelah 5 pemain di dua divisi Liga Spanyol dikonfirmasi positif COVID-19. Ia juga mengonfirmasi bahwa 3 staf yang bukan pemain juga terkonfirmasi positif.

“Saya ingin (musim dimulai lagi, red) pada 12 Juni. Namun itu tergantung angka-angka,” kata Tebas.

Ia juga mengatakan pada akhirnya terserah petugas kesehatan berwenang yang menentukan. Sebab, mereka lah yang bisa menjelaskan apa yang harus dilakukan. “Kami tidak terburu-buru, bukan kami yang akan memutuskan fase-fase itu,” sebutnya.

Meski adanya penambahan kasus positif COVID-19 baru, Tebas tetap bersikukuh bahwa Spanyol berada di jalur yang benar untuk mempercepat kembali digelarnya event olahraga.

Baca juga:  Akhirnya, Luhut Sebut Mal di Bali akan Uji Coba Prokes dan PeduliLindungi

“Ini jauh dari perkiraan kita. Kita memperkirakan ada 25 atau 30 orang yang terkena jika melihat kasus di Bundesliga dan potensi virus ini di Spanyol,” ungkapnya.

Dari 2,500 orang yang terlibat dalam La Liga, hanya 8 orang yang terkonfirmasi positif. Dan para pemain juga sudah berada di fase final dari penyakit itu. Minggu ini mereka akan kembali dites.

Tebas menambahkan jika kompetisi dimulai kembali, pemain akan dites 24 jam sebelum pertandingan. “Di dalam pertandingan, infeksi sangat tidak mungkin terjadi karena kami telah melakukan studi yang akan kami presentasikan, bahwa risikonya sangat kecil saat pertandingan jika semuanya mengikuti protokol kesehatan yang berlaku,” ujarnya.

Baca juga:  Hari Ini, Dua Kabupaten Nihil Tambahan Kasus COVID-19 Baru dan Pasien Sembuh

Para pemain sepakbola di Spanyol yang masuk dalam 2 divisi teratas dari kompetisi tahunan diizinkan berlatih secara individual di lokasi pelatihan pada minggu lalu. Langkah ini merupakan awal dari program pelatihan ketat yang akan digelar untuk memulai kembali kompetisi di pertengahan Juni.

La Liga melakukan identifikasi terhadap para pemain terinfeksi melalui tes sebagai bagian dari langkah kembali berkompetisi. Lima pemain yang tidak disebutkan namanya terkonfirmasi positif COVID-19 akan dikarantina di rumah masing-masing dan dites kembali dalam beberapa hari.

Mereka hanya boleh kembali berlatih di klub mereka setelah memperoleh dua kali berturut-turut tes negatif COVID-19.

Pemain Barcelona kembali melakukan sesi latihan pada Jumat lalu, sementara Real Madrid akan mulai pada Senin (11/5).

Baca juga:  Tak Cuma Tambah Kasus Terbanyak, Zona Merah Ini Juga Posisi Pertama Sumbang Korban Jiwa COVID-19

Protokol medis untuk pelatihan ini sangat ketat, termasuk mengharuskan para pemain tiba dan bersiap pada jam yang sudah ditentukan untuk menghindari kontak dengan pemain lain.

Mereka menggunakan masker dan sarung tangan. Temperatur mereka juga diambil sebelum masuk ke areal pelatihan. Pada akhir pertandingan, mereka harus mengambil sebuah tas yang berisi peraltan baru untuk keesokan harinya dan mandi di rumah.

Pertandingan bola nantinya akan dilakukan di ruang tertutup untuk beberapa bulan ke depan.

Menurut Tebas, pembatalan dua divisi teratas dari La Liga bukanlah opsi karena diperkirakan klub-klub sepakbola akan menderita kerugian miliaran Euro (1,08 miliar dolar AS). (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *