Drs. Gede Suyasa, M.Pd. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng mengganti sebanyak 12 ton beras untuk warga di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula yang menjalani masa karantina. Beras pengganti sebanyak itu sesuai dengan jumlah beras yang dikembalikan oleh warga penerima karena kualitasnya kurang bagus.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Sabtu (9/5), mengatakan, 12 ton beras dipasok ke Desa Bondalem pada Jumat (8/9). Selanjutnya, gugus tugas akan kembali mengirimkan beras bantuan sebanyak 27 ton.

Baca juga:  Gubernur Koster Optimalkan Siaran TV Digital di Tiga Kabupaten

Beras ini didatangkan dari gudang Bulog di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. Untuk membantu pengemasan, ada 27 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Buleleng dikerahkan membantu.

Satu OPD mendapatkan tugas sebanyak 1 ton untuk mengemas ulang. Pengemasan atau pengepakan ulang itu sesuai dengan jumlah yakni 2,4 kilogram per jiwa.

Terkait sisa bantuan beras sebanyak 27 ton ini diperkirakan baru bisa dikirim Sabtu (9/5). Menurut Gede Suyasa, mencegah pengembalian besar, sebelum dikirimkan, terlebih dulu dicek kualitasnya. Caranya dengan memasak beras menjadi nasi.

Baca juga:  Karantina Mandiri Kembali Munculkan Klaster Keluarga, Buleleng Rancang Skema Isolasi OTG-GR

Penanakan nasi itu diawasi pimpinan Bulog, Dinas Sosial (Dinsos), Camat Tejakula, Perbekel Desa Bondalem dan tokoh masyarakat. “Dalam penilaian mereka layak dikonsumsi. Saya sendiri sebagai Sekretaris Gugus Tugas COVID 19 sudah memonitor lima OPD yang melakukan pengepakkan. Dan memang menurut saya, sudah layak dibagikan,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *