Seorang bersepeda melewati Times Square di New York yang sepi pada Jumat (10/4/2020). (BP/AFP)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Amerika Serikat kini menjadi episentrum baru dari virus corona (COVID-19). Sebelumnya episentrum COVID-19 berpindah dari Tiongkok menuju Italia.

AS juga mencatatkan rekor baru kematian harian akibat COVID-19 dengan jumlah melampaui 2.000 kasus. AS pada Jumat (10/4) waktu setempat, menurut perhitungan Johns Hopkins University, mencatatkan kematian harian 2.108 kasus.

Bahkan, jumlah kasus kematian di AS kini mendekati jumlah kematian di Italia yang masih memegang peringkat pertama dunia. Dalam laporannya, Johns Hopkins University menyatakan total kematian di AS mencapai 18.586 kasus. Sementara Italia jumlah kasus kematiannya sebanyak 18.849 jiwa.

Baca juga:  Setelah Nyepi, Denpasar akan Gelar PTM

Dikutip dari AFP, total kasus terinfeksi corona di AS kini sudah mendekati setengah juta orang. Per pukul 20.30 waktu setempat, jumlah kasus terinfeksi di AS mencapai 496.535 orang dengan kenaikan 35.098 kasus dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kasus infeksi COVID-19 di negaranya sudah mendekati puncaknya dan gerakan social distancing berjalan baik. Ia pun berencana untuk membuka perekonomian terbesar di dunia itu secepatnya. “Ini merupakan keputusan terbesar yang harus saya buat,” kata Trump.

Baca juga:  Warga Serokadan Jalani "Rapid Test," Segini yang Reaktif

Ia memahami risiko peningkatan angka kematian jika bisnis di AS dibuka terlalu cepat. “Namun apakah anda tahu? Diam di rumah pun juga menyebabkan kematian,” katanya sambil menyebutkan biaya ekonomi tinggi yang harus ditanggung jutaan warga AS. (Diah Dewi/balipost)

 

BAGIKAN