Suasana BRSU Tabanan. (BP/dok)

FTABANAN, BALIPOST.com – Sudah hampir sepekan, pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 DI RSU Tabanan yang merupakan WNA laki-laki umur 65 tahun belum keluar. Bahkan kini istrinya, juga menjadi PDP karena mengalami demam.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika, hasil lab pasangan itu belum keluar. Ia mengatakan kondisi keduanya sudah membaik.

Dikatakan dr. Suratmika untuk dua orang pasien WNA suami istri yang tengah dirawat di ruang isolasi memang masih menunggu hasil lab dari Litbangkes Kementerian Kesehatan. “Kita hanya bisa menunggu. Ini kemungkinan karena terpusat di Jakarta saking banyak yang tes jadinya kelabakan. Saya sudah usulkan dengan Ibu Bupati juga apakah tidak bisa di Bali dicek. Bali sebenarnya sudah sanggup, asal diberikan sarana yang bagus. Mudah-mudahan didengar,” tegasnya.

Baca juga:  Sebelum Berpulang, Prof Wirawan Jalani Perawatan di RSUP Sanglah

Meski demikian dipastikan oleh Suratmika kondisi pasien sudah membaik. “Pasien sudah hari ke enam dirawat, awalnya suaminya yang dalam pengawasan, namun karena menunggu suaminya, jadi istrinya juga ikut dirawat dalam pengawasan karena sempat demam,” tegasnya.

Seperti diketahui pasien WNA laki-laki berusia 65 tahun merupakan pasien rujukan dari rumah sakit swasta di Denpasar pada Jumat (13/3) sore. Pasien diterima dengan catatan rujukan pneumonia (radang paru-paru).

Baca juga:  Soal GeNose Jadi Salah Satu Syarat untuk PPDN Masuk Bali per 1 April, Gilimanuk Masih Tunggu Ini

Beberapa hari kemudian sang istri yang menunggu suaminya ikut demam dan dirawat di ruang isolasi. Ia pun masuk pasien dalam pengawasan karena ada riwayat menunggu suami. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN