PDIP Jembrana gelar sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS, Sabtu (7/3). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-47, DPC PDIP Kabupaten Jembrana menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV AIDS, Sabtu (7/3) di gedung Pendopo Kesari. Narkoba dan HIV/AIDS merupakan permasalahan saat ini diperangi dan dicegah.

Sehingga nantinya muncul generasi masa depan Indonesia yang produktif dan kreatif bebas dari narkoba. Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan sosialiasi yang diikuti para generasi milenial dan kelompok pemuda ini merupakan upaya dalam menyikapi permasalahan di masyarakat yakni Narkoba dan HIV/AIDS.

Baca juga:  Narkoba Senilai Rp 4,1 Miliar Dimusnahkan

Sosialisasi narkoba dan HIV/AIDS merupakan rangkaian HUT PDI Perjuangan yang diisi kegiatan bukan hanya bersifat kepartaian. Tetapi partai juga memiliki tanggungjawab moral terhadap generasi muda atau generasi emas Indonesia terutama Bali dan khususnya Jembrana. “Sehingga generasi muda ke depan merupakan generasi yang produktif tanpa narkoba. Menjadi tugas bersama untuk menjaga bangsa ini ke depan,” ujar Kembang Hartawan yang juga Ketua BNK Jembrana ini.

Baca juga:  Dari Lakalantas Maut di Pancasari hingga Wisman ke Bali Lampaui 2 Juta

Menariknya, sosialisasi dengan materi cukup serius itu dapat ditelaah para peserta yang sebagian besar merupakan generasi milenial. Selain diisi hiburan Made Gimbal dan hiburan lawan, panitia juga mengajak para peserta berpartisipasi aplikasi hiburan tik-tok untuk melumerkan acara.

Selain itu, juga diisi testimoni dari mantan penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif).

Selain narkoba, sosialisasi  HIV/AIDS juga diberikan oleh Ketua LSM Jalak Bali Jembrana, I Made Suarnayasa. Disebutkan ecara keseluruhan pengidap HIV/AIDS di Bali ada sekitar 22 ribu warga.

Baca juga:  Denpasar Catatkan Rekor Pasien Sembuh, Kasus Baru COVID-19 Masih Tambah Puluhan

Sedangkan di Jembrana secara kumulatif ada 1065 pengidap dan yang meninggal sudah mencapai 235 orang. Dari jumlah itu, 328 orang masih rutin minum obat dan berkonsultasi dengan petugas.

Selebihnya banyak yang sudah berstatus HIV namun tidak mau datang ke layanan. Di akhir acara, perwakilan peserta mendapatkan sertifikat yang diserahkan langsung oleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan, I Putu Artha. (Adv/balipost)

BAGIKAN