Putri Suastini Koster berbicara di hadapan generasi muda terkait bahaya narkoba dan HIV/AIDS. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Narkoba dan HIV/AIDS kerap disebut sebagai bahaya laten karena seperti bara dalam sekam. Sekali kena, sangat sulit untuk memulihkannya.

Terlebih kalau sampai menggerogoti generasi muda. Bangsa ini bisa terancam kehilangan pemimpin-pemimpin terbaik di masa depan.

“Saya selalu bilang ini seperti penjajahan dalam bentuk lain. Karena kalau misalnya anak-anak Bali itu sebagian besar terpapar, apa yang bisa kita harapkan dari pemimpin masa depan kita yang sudah sarafnya rusak, sudah sakit (karena narkoba dan HIV/AIDS, red),” ujar Istri Ketua DPD PDI Perjuangan (PDI-P) Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster saat menjadi narasumber sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan bahaya HIV/AIDS di Kantor DPD PDI-P Bali, Sabtu (7/3).

Baca juga:  Ini, Kronologi Kecelakaan Maut di Gilimanuk yang Tewaskan 8 Orang

Menurut Putri Suastini, Bali harus memiliki generasi pemimpin yang sehat, cerdas, loyal dan berdedikasi. Keluarga berperan penting untuk membentuk hal itu lewat saling peduli, membangun komunikasi yang intensif dengan keluarga, dan tidak cuek.

Dengan demikian, anak-anak akan berani mengungkapkan keluhan dan permasalahannya. “Semakin cepat kita tahu, mendeteksinya, semakin bisa kita menjaganya,” jelasnya.

Generasi milenial saat ini, lanjut Putri Suastini, merupakan generasi yang cerdas tapi tidak suka digurui. Mereka sesungguhnya sudah tahu bahaya terjerat narkoba dan terpapar HIV/AIDS.

Baca juga:  Ratusan Pengungsi dari Dukuh ke Desa Tembok

Namun sebagai orangtua tetap harus mengingatkan agar mereka menjaga dirinya dengan baik. Para orangtua tidak boleh lalai terkait hal itu. “Ini seperti bara dalam sekam. Nanti kalau tertiup angin, muncul api, baru kita hangus semua. Jangan sampai seperti itu. Kalau bisa kita padamkan,” paparnya.

Terkait sosialisasi yang utamanya menyasar para pelajar, mahasiswa, komunitas dan organisasi anak muda, serta sekaa teruna, Putri Suastini mengapresiasi positif. Apalagi melihat antusiasme para generasi milenial itu dalam menyimak materi sosialisasi. “Tentunya acara ini bertujuan untuk mengingatkan anak-anak kita, menekan korban-korban berjatuhan dari penyalahgunaan narkoba dan penularan HIV/AIDS,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Selamatkan Bali dari Narkoba, Ini yang Dilakukan BNNP Bali
BAGIKAN