Petugas dari Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah kandang babi sekitar lokasi babi mati di Biluk Poh Kangin, Tegalcangkring. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana menindaklanjuti kasus kematian tiga ekor ternak babi di Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. Petugas dari Veteriner melakukan penyemprotan di sekitar kandang ternak babi yang mati, Jumat (7/2).

Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Wayan Widarsa, petugas melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar kandang termasuk kandang babi yang masih hidup. Petugas juga menyemprot disinfektan ke sejumlah kandang babi milik warga di sekitar lokasi.

Baca juga:  Terkendala Cuaca, Petani Belum Memproduksi Garam

Upaya pembersihan kandang itu untuk sterilisasi areal kandang pascakejadian babi mati. Sementara babi yang masih hidup terus dipantau. Dari hasil pengecekan sekitar 4 jam setelahnya, dipastikan tiga ekor babi yang mati itu bukan karena virus ASF.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Wayan Sutama mengatakan, walaupun dalam satu kandang, kematian tiga ekor babi dalam waktu berdekatan itu dipicu pengaruh cuaca ekstrem. Hal itu terlihat dari gejala klinis anoreksia (kehilangan nafsu makan). (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Jembrana Jadi Pilot Project Nasional Pemanfaatan Platform Digital Regsosek
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *