AMLAPURA, BALIPOST.com – Kesedihan menyelimuti proses pemakanan siswa SMKN 1 Abang yakni I Nengah Husen (15) yang meninggal dengan leher tergorok di Setra Desa Adat Bungaya, Kamis (31/10). Kedua orangtua koban berserta kakaknya tidak kuasa menahan air mata akibat kesedihan yang dialami. Bahkan, ibu korban Ni Luh Merta, sempat berteriak-teriak memanggil putranya.

Ibu korban berontak tak menerima kepergian anaknya untuk selama-lamanya. Tak hanya orangtua korban, kerabat dekat korban juga ikut meneteskan air mata.

Baca juga:  Menjelang Pelebon di Puri Ubud, Bade Setinggi 25 Meter, Libatkan Sepuluh Desa Pakraman

Puluhan siswa di SMK Negeri 1 Abang pun, hadir beserta guru, mengantar salah satu sahabat, yang dikenal sebagai siswa berprestasi di sekolahnya itu.

Salah satu kerabat korban, Nengah Sadia mengungkapkan, prosesi pemakaman Nengah Husen tak seperti biasa. Jenasah Husen, tak diantar atau disemayamkan di rumah duka, melainkan dari RSUP Sanglah langsung dibawa ke setra. “Husen meninggal ulah pati. Makanya Husen hanya bisa dikubur,” ucap Sadia. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Penitipan Jenazah Menjadi Pusat Pendapatan RSUP Sanglah, Sebulan Rp 300 juta
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *