gantung diri
Ilustrasi. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus warga meninggal dengan cara gantung diri kembali terjadi di Karanagsem. Kali ini korbannya adalah Ni Wayan Sukini asal Dusun Alasngandang, Desa Pempatan, Rendang, Minggu (15/9).

Korban nekat menghabisi nyawanya sendiridengan menggantung lehernya di pohon kopi, diduga karena mengalami depresi berat. Berdasarkan informasi yang dihimpung di lapangan, sebelum ditemukan tewas gantung diri di kebun miliknya, pada Sabtu (14/9) korban biasa tidur dikamarnya sekitar pukul 22.00 Wita.

Baca juga:  Dua Tahun Pandemi, IDI Catat Ratusan Dokter Meninggal Terpapar Covid-19

Sedangkan ketiga anaknya tidur di kamar tamu. Dan pada Minggu (15/9) sekitar pukul 05.30 Wita, anak korban I Wayan Endrawan dan korban seperti biasa melakukan aktivitas memasak.

Berselang sesaat, anak korban tidak lagi emlihat korban di dapur. Karena tidak ada di dapur, anak korban Endrawan terus mencari ibunya di belakang rumahnya.

Betapa kagetnya, sampai di belakang rumah melihat ibunya sudah tergantung di pohon kopi. Setelah itu, dia berusaha untuk membangunkan ayahnya I Nengah Terus.

Baca juga:  Lewati Jalan Bergelombang di Jalan Raya Darmasaba, Mobil Tabrak Pemotor Hingga Meninggal

Kapolsek Rendang AKP Made Sudartawan, kalau pihaknya membenarkan adanya kasus warga gantung diri di Dusun Alasngandang, Desa Pempatan. Kata dia, pihaknya menerima laporan tersebut dan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh medis, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Korban murdi meninggal akibat gantung diri. Untuk dugaan sementara korban neat menlakukan aksi itu, karena mengalami depress berat. Dan jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka. Dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi karena sduah menerima dengan iklas kepergiannya,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Pelayanan Antar Jemput Pasien Diminati Warga
BAGIKAN