Suasana keberangkatan penumpang di Bandara Ngurah Rai. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dari data Badan Pusat Statistik transportasi, jumlah keberangkatan pesawat domestik dari Bandara Ngurah Rai tercatat selalu lebih rendah tiap bulannya pada 2019 dibandingkan setiap bulannya pada tahun-tahun sebelumnya.Terakhir pada April 2019 jumlah penerbangan domestik yaitu 3.327.

Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya pada April 2018 yang mencapai 3.700 penerbangan. Begitu juga angka Maret dan Februari 2019 lebih rendah dari Maret dan Feburari 2018.

Tidak hanya penerbangan domestik yang turun, jumlah penerbangan internasional juga turun. Data jumlah penerbangan internasional yang ia dapatkan pada April 2019 juga lebih rendah dari April 2018 yaitu 2.980 sedangkan pada April 2019 jumlahnya 2.947. Angka yang lebih rendah ini sudah berlangsung mulai Februari dan Maret.

Baca juga:  Hujan Abu Gunung Agung Capai Klungkung, BPBD Bagikan Masker

Hal ini menunjukkan bahwa walaupun harga tiket pesawat tidak naik seperti pada penerbangan domestik, namun penerbangan internasional juga sedang mengalami penurunan keberangkatan dan kedatangan.

“Ini mungking isyarat dari harga tiket tinggi yang banyak dibicarakan. Ya … harga tiket yang tinggi itu menyebabkan penerbangan domestik relatif turun dari bulan ke bulan pada 2019 ini,” kata Adi Nugroho, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali saat rilis resmi statistik, Senin (10/6).

Jika dikaitkan dengan kunjungan wisman, tercatat ada penurunan yang juga berlangsung beberapa bulan terakhir, dibandingkan dengan kunjungan wisman tahun sebelumnya. Kata Adi, penurunan ini bisa disebabkan oleh menurunnya tingkat perekonomian dunia sehingga wisatawan dari segala penjuru dunia juga menurun.

Baca juga:  Aksi Bersih-bersih di Pantai Padanggalak, Ratusan Kilo Sampah Terkumpul

Penurunan kunjungan ini juga bisa karena daya tarik Bali turun sehingga orang cenderung pindah ke destinasi lain. Penurunan ini, menurutnya, perlu dicermati dan dikaji dan segera dicari tahu penyebabnya agar dapat mencari cara untuk mengembalikan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara tersebut.

Terlebih jika dalam kajian ditemukan banyak wisatawan yang semakin menurun ketertarikannya ke Bali. Ini, menjadi sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik untuk mengembalikan daya tarik wisata Bali merebut pasar wisatawan mancanegara.

Adi juga mengungkapkan, penurunan jumlah penerbangan dan kunjungan ini tidak sejalan dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional yang tidak mengalami penurunan kunjungan. “Nasional relatif lebih baik, Bali kelihatan mulai tidak baik dan ada isyarat jangan–jangan destinasi 10 Bali baru itu sudah bekerja, sudah menghasilkan sesuatu sehingga orang beralih ke sana,” sebutnya.

Baca juga:  Jadi Klaster Penyebaran COVID-19, Desa Adat Diminta Tindak Tegas Tajen

Menurutnya Bali sedang menghadapi situasi baru yang berbeda dihadapi dengan situasi 2–3 tahun terakhir. “Sehingga diperlukan kajian yang mendalam, sesungguhnya apa yang berbeda dari 2-3 tahun yang lalu sehingga memberikan indikator–indikator yang tidak menggembirakan ini. Kita harus segera tahu apa itu dan harus segera bisa menyesuaikan diri. Kalau sudah tahu, kita bisa cari cara untuk mengembalikan tingkat kunjungan,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *