AMLAPURA, BALIPOST.com – Sempat tenang beberapa hari, Gunung Agung Karangasem kembali mengalami erupsi, Jumat (24/5). Erupsi yangterjadi kembali disertai lontaranlava pijar di lerang Gunung Agung.

Bahkan, warga di Desa Besakih dikejutkan dengan suara dentuman yang sangat keras akibat erupsi tersebut. Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, I Dewa Gede Mertayasa, mengungkapkan, erupsi  terjadi pada pukul 19. 23 Wita.

Hanya saja, untuk ketinggian kolom abu belum bisa diprediksi karena tertutup kabut. “Untuk erupsi yang terekam alat seismograf dengan amplitude maksimum 30 mm dengan durasi 4 menit 30 detik. Terdengar Suara gemuruh yang kuat dari pos pemantauan ini. Sementara untuk lontaran lava pijar mencapai 2,5 km sampai 3 km yang mengarah ke segala arah,” ujarnya.

Baca juga:  Nasional Catatkan Kenaikan Kasus COVID-19 di Bawah 6.000

Sementara itu, warga dari Desa Besakih, I Nyoman Sumerta, mengatakan, jika pihaknya sangat terkejut dengan suara dentuman yang sangat keras dari erupsi Gunung Agung yang kembali terjadi.

“Suara dentumannya sangat keras seperti pesawat terbang. Semua keluarga sampai berhamburan ke luar rumah untuk melihat erupsi. Setelah dilihat, sudah terlihat lontaran api di puncak gunung. Tapi sekarang nyala api di puncak sudah hilang,” ujarnya.

Baca juga:  Sandang Status DTW, Tamanbali Raja Terbengkalai

Sumerta menambahkan, pasca erupsi yang terjadi, di rumahnya mulai dilanda hujun abu yang sangat tebal dan hujan pasir. “Abunya yang turun sangat tebal sekali. Bahkan sekarang mulai hujan pasir yang deras,” jelas Sumerta.

Sementara itu, Kasi BPBD Karangasem, Ni Wayan Asmi Sukmawati,  mengatakan, jika pihaknya telah melakukan koordiansi dengan kepala desa. “Sejauh ini masyarakat masih tenang. Kita akan terus melakukan komunikasi untuk melihat perkembangan di masyarakat,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Overstay dan Berbuat Tak Senonoh, Bule Prancis Dideportasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *