MANGUPURA, BALIPOST.com – Akses jalan menuju kawasan Pura Goa Batu Metandal, Desa Pecatu, Kuta Selatan, sampai saat ini masih perlu penataan. Mengingat, banyak pemedek yang tangkil ke pura yang berada di dinding tebing yang berada di atas Pantai Nyang-nyang, Desa Pecatu itu.

Menurut Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta saat dikonfirmasi, Rabu (1/5), penataan infrastruktur memang paling mendesak di sana. Dikatakan, sebelumnya pada 2018, Pemkab Badung sudah pernah menganggarkan sebesar Rp 6,7 miliar untuk penataan.

Namun saat itu terkendala gagal tender. Pihaknya berharap, penataan akan segera bisa direalisasikan.

Mengingat di sebelah pantai ini ada pura Goa Batu Metandal yang banyak dikunjungi oleh pemedek. “Karena sulitnya medan menuju pura, ini menjadi usulan dari masyarakat maupun pemedek yang datang untuk sembahyang. Mudah-mudahan cepat, meski tahun 2018 gagal. mudah mudahan tahun 2019 bisa direalisasikan. Sehingga selain untuk akses ke Pura, dengan penataan di Pantai Nyang-nyang, akan bisa lebih banyak lagi potensi wisata yang bisa dikunjungi wisatawan,” harapnya.

Baca juga:  Sampah Kiriman di Pantai Masih Menumpuk, Badung Diminta Inovasi

Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, kawasan Pantai Nyang-nyang memang merupakan pantai yang letaknya tersembunyi. Sehingga, kawasan ini sering disebut secret beach karena belum banyak yang tahu.

Lokasi ini, menurutnya, banyak dikunjungi wisatawang mancanegara yang ingin berselancar dengan suasana yang tenang. Namun, kata Sumerta, untuk lebih mengenalkan kawasan ini, ke depan pihaknya akan melakukan penataan.

Pantai yang memiliki panorama yang sangat eksotis dan sangat bagus ini diharapkan bisa dikembangkan untuk dijadikan salah satu tujuan wisata. Baik untuk wisatawan yang ingin menikmati pasir putih maupun surfing.

Baca juga:  Dua Pembunuh Robert Diadili

Di kawasan pantai ini memang ada warga yang menggarap lahan. Bahkan pihak desa sudah sepakat dengan pihak penggarap.

Untuk itu, pemerintah Kabupaten Badung diharapkan bisa membantu. Sehingga pantai ini tidak menjadi kumuh, baik dari segi tata kelola maupun pembangunan. “Di tempat ini juga dimanfaatkan untuk aktivitas paragliding. Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu dalam hal infrastruktur. Sehinga pantai tidak menjadi kumuh dengan bangunan yang tidak terkonsep dengan bagus,” pungkasnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Terima Piagam Penghargaan Opini WTP Dari Kementerian Keuangan RI

Salah seorang wisatawan asal Belanda, Marthin mengungkapkan, kawasan Pantai Nyang-nyang memang sangat bagus. Selain memiliki pemandangan yang masih alami, bagi pecinta surfing juga disuguhi ombak yang bagus serta tidak terlalu krodit. “Kami baru pertama kali datang ke sini. Ombaknya sangat bagus untuk surfing. Tempat ini juga belum terlalu krodit,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *