BANGLI, BALIPOST.com – Pasca bencana longsor yang terjadi di Bukit Abang, sebuah alat berat diterjunkan ke lokasi untuk membersihkan tumpukan material yang menimbun badan jalan. Mengingat banyaknya volume material tanah dan bebatuan besar yang menimbun jalan serta kendala cuaca hujan, upaya pembersihkan diperkirakan memakan waktu lebih dari dua hari.

Berdasarkan pantauan Jumat (18/1), sebuah alat berat berupa loader terlihat beroperasi membersihkan material longsor di lokasi. Selain tanah, material longsor yang dibersihkan dari badan jalan berupa bebatuan berukuran besar.

Kasi Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa saat ditemui di lokasi mengatakan, pasca mendapat laporan kejadian longsor Kamis sore, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan kepolisian, TNI dan instansi terkait di provinsi. Untuk membuka akses jalan yang tertimbun material longsor, pihaknya menerjunkan alat berat milik Dinas PU Provinsi. Alat berat milik Pemkab Bangli belum bisa diterjunkan ke lokasi karena masih digunakan untuk menangani longsor di wilayah Desa Terunyan.

Baca juga:  Dari Pengurus PHDI Pusat 2021-2026 “Mejaya-jaya” hingga Delapan Wilayah di Bali Nihil Tambahan Kasus COVID-19

Agus mengatakan, adapun kendala yang dihadapi pihaknya untuk menangani longsor Bukit Abang yakni hujan. Sesuai prediksi BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi melanda wilayah Kintamani. Jika cuaca bersahabat, ditargetkan penanganan material longsor bisa selesai dua sampai tiga hari kedepan. “Mudah-mudahan tidak hujan. Kalau tidak terkendala, target kami dua sampai tiga hari kedepan penanganan bisa selesai dan akses jalan ini sudah bisa kembali dilalui warga,” ujarnya.

Baca juga:  Balian Diduga Lecehkan Pasien Dilimpahkan ke Kejaksaan

Karena akses jalan darat saat ini tak bisa dilalui, Agus mengatakan, warga dari ketiga desa terisolir yang memiliki kepentingan di luar desa, untuk sementara waktu harus melewati jalur danau. Terkait hal itu, pihaknya di BPBD bersama Sat Pol Air dan Dishub telah menyiagakan beberapa perahu yang bisa dipakai warga untuk menyeberang. “Tapi yang sementara beroperasi cukup dari Sat Pol Air dan Dinas Perhubungan,” katanya.

Baca juga:  Satpol PP Sidak Duktang di Saba, Ini Yang Disasar

Sementara itu disinggung mengenai wilayah lainnya yang rawan bencana longsor, Agus menyebutkan sesuai pemetaan yang dilakukan ada beberapa wilayah lain di Kintamani yang juga cukup rawan longsor yakni Desa Bayung Gede. Selain itu jalur Suter-Rendang, jalur Kintamani -Buleleng juga rawan longsor dan pohon tumbang.

Jalur Penyebeh Desa Pengotan Bangli menuju Kayuambua, Susut juga rawan longsor. Sementara di Kecamatan Tembuku wilayah yang rawan longsor mulai dari Sidembunut hingga Rendang. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *