Pengerjaan proyek rehab SDN 5 Melaya diperkirakan rampung tak sesuai jadwal. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Dari puluhan perbaikan sekolah SD yang dianggarkan tahun ini di Jembrana, ada satu pembangunan yang dipastikan terlambat. Bahkan hingga menjelang beberapa hari akhir kontrak pengerjaan, pengerjaan masih berlangsung.

Pembangunan yang terhambat itu di SD Negeri 5 Melaya, Dusun Sumbersari, Kecamatan Melaya. Dari pengamatan akhir November lalu, bangunan kelas yang akan direhab di sekolah dasar itu sudah dibongkar. Namun saat itu belum ada tanda-tanda pengerjaan.

Informasi yang dihimpun Selasa (11/12), progress pengerjaan bangunan sudah sampai atap. Tetapi masih pengerjaan. Padahal bila merunut waktu kontrak tiga bulan mulai 12 September 2018 lalu, Rabu (12/12) sudah berakhir.

Baca juga:  Pasir Mulai Langka Pascanaiknya Status Gunung Agung, Proyek PUPR Belum Terdampak Signifikan

Kegiatan rehabilitasi ruang kelas dikerjakan dengan nilai Rp 231.061.045 dari pagu anggaran Rp 264.719.000. Papan proyek sejak awal dibongkar juga sudah terpasang di sudut depan SD tersebut. Sementara waktu pengerjaan tinggal hitungan hari.

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, I Putu Perianto dikonfirmasi membenarkan adanya satu kegiatan perbaikan sekolah yang diyakini akan terlambat. Pembangunan itu bersumber dari APBD Jembrana dengan sistem tender. “Kami masih pantau sampai akhir waktu kontrak. Kalaupun nanti terlambat atau belum selesai kami lakukan sesuai aturan,” tandasnya.

Baca juga:  Dua Karateka Inkai Bali Sabet Emas di Malaysia

Aturan itu, menurutnya, selain memberikan pinalti keterlambatan per harinya, juga tindakan akhir putus kontrak apabila sampai batas akhir penambahan waktu tidak selesai. Terkait progress, pihaknya belum mengecek secara detil, namun diakui memang dipastikan akan terlambat.

Dari puluhan perbaikan sekolah, menurutnya hanya satu di SD N 5 Melaya ini berpotensi tidak rampung sesuai waktu kontrak. Tahun ini untuk rehab sekolah, selain bersumber dari Dana Alokasi Khusus (APBN) juga dianggarkan dari APBD Kabupaten.

Baca juga:  Tunggu Gedung Budaya Rampung, Pemkab Badung Belum Tunjuk Pengelola

Selain di SDN 5 Melaya, rehabilitasi bangunan ruang kelas sekolah juga menyasar di SDN 4 Batuagung, SDN 3 Yehembang, SDN 2 Tegalbadeng Barat dan SDN 2 Air Kuning. Nilainya beragam dari Rp 250 juta sampai Rp 400 juta. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *