BANYUWANGI, BALIPOST.com – Sesuai prediksi awal, pembalap Australia Benjamin Dyball akhirnya menjadi juara International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018. Etape terakhir, Sabtu (29/9), pembalap dari St. George Continental Team ini berhasil menapaki finish tercepat di Gunung Rante, Paltuding, Ijen.

Catatan waktunya, 3 jam 49 menit 44 detik. Dia berhasil menyalip puluhan pembalap lain mulai tanjakan awal.

Kemenangan sekaligus menasbihkan dirinya sebagai penakluk tanjakan Gunung Ijen dengan Polkadot Jersey. Prestasi ini ditambah keberhasilannya menguasai klasemen umum pembalap.

Baca juga:  46 Desa di Banyuwangi Rawan Tsunami

Tak hanya itu, yellow jersey (juara umum) berhasil dipegangnya. Sebelumnya disandang rekan setimnya, Marcus Culey selama tiga etape sebelumnya. “Ini memang balapan dengan strategi yang dijalankan oleh tim kami bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, saya berhasil menjadi yang tercepat,” katanya usai menyelesaikan etape keempat.

Jalur neraka menempatkan pemenang etape ketiga Jesse Ewart dari Sapura Cycling Team, Malaysia di posisi kedua, sekaligus menduduki posisi yang sama di klasemen umum. Sementara, kejutan ditunjukkan Thomas Lebas dari Kinan Cycling Team, Jepang yang menyodok di peringkat 3.

Baca juga:  Festival Kuwung Kisahkan Sejarah Janger

Tak hanya juara di kategori pembalap, tim Australia juga berhasil merebut juara di kategori tim. Mengungguli tim Kinan Cycling Team, Jepang dan Sapura Cycling Team, Malaysia di posisi ketiga.

Sementara itu, Green Jersey (sprinter) sebagai pembalap tercepat diraih oleh Jamalidin Novardianto dari PGN Road Cycling Team, Indonesia. Pembalap PGN lain, Jamal Hiabtullah juga meraih sukses yang sama dengan mempertahankan Red and White Jersey sebagai pembalap Indonesia terbaik. “Terima kasih tim kami yang membantu saya meraih sukses ini. Upaya ini sudah kami lakukan sejak 15 kilometer menjelang finish,” terang Jamal Hibatullah.

Baca juga:  Ketiga Kalinya, Aktor Revaldo Ditangkap Penyalahgunaan Narkoba

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan ITdBI 2018 berjalan sukses. Berbeda tahun sebelumnya, tahun ini finish terakhir ditempatkan di Gunung Rante. Alasannya, memperkenalkan wisata baru di lereng Ijen. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *