Wisatawan berjalan-jalan di kawasan Ubud, Gianyar. (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Cuaca buruk di kawasan pesisir berimplikasi terhadap kunjungan wisata ke Ubud. Bahkan data terakhir menyebut okupansi hotel di kampung turis ini mencapai 90 persen lebih.

Tingginya okupansi hotel di Ubud membuat sejumlah wisatawan sulit memperoleh kamar sejak awal Agustus ini. Kondisi ini pun dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Gianyar. A.A. Bagus Ari Brahmanta, Rabu (8/8).

Pria yang akrab disapa Gung Ari ini menjelaskan kunjungan ke Ubud terus mengalami peningkatan. Salah satunya memang lantaran Agustus ini menjadi momen high season, sehingga wisatawan yang berlibur meningkat signifikan. “Sejak Juli kunjungan dan okupansi terus meningkat di Ubud,” katanya.

Baca juga:  Kembali Kasus Dugaan Privatisasi Pantai Terjadi, Parta: Memangnya Milik Moyang Loe?

Faktor lainnya, kondisi pesisir yang kurang mendukung. Akibatnya, wisatawan lebih memilih kawasan wisata desa, seperti Ubud. “Bisa kita lihat sekarang dengan kondisi ombak demikian, kurang memungkinkan wisatawan untuk beraktivitas di pantai, sehingga mereka akhirnya memilih ke Ubud,” katanya.

Namun Gung Ari mengaku tidak menduga okupansi hotel dan homestay di Ubud bisa menyentuh 90 persen, bahkan mendekati penuh. “Ya, okupansi sekarang memang 90 persen lebih. Jadi, tinggi sekali antusias wisatawan memilih menghabiskan liburan di Ubud,” katanya.

Baca juga:  Petani Disayang Hanya Wacana, Praktiknya Dianaktirikan

Terkait limpahan wisatawan dari Gili Terawangan, pejabat asal Ubud ini mengaku belum menerima laporannya. “Belum ada laporan terkait itu. Karena mereka turun di Pelabuhan Benoa, jadi kemungkinan masih menginap di kawasan Denpasar atau Badung selatan,” katanya.

Ditambahkan penuhnya hotel di Ubud juga dikarenakan sejumlah event, salah satunya Ubud Jazz Festival. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *