Sebuah mobil travel menurunkan sejumlah wisatawan asing di kawasan Ubud. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Beberapa hari pascadeklarasi tertib lalu lintas di kawasan wisata Ubud, sejumlah pelanggaran parkir masih marak ditemukan. Salah satunya pada Senin (23/7).

Pelanggaran ini tidak hanya dilakukan pengendara roda dua namun juga roda empat. Kemacetan juga diperparah, dengan para guide yang menaik-turunkan penumpang di tengah jalan.

Pantauan Bali Post, kemacetan masih marak terjadi pada sejumlah titik ruas jalan di kampung turis itu. Khususnya di simpang pengosekan Ubud, terjadi kemacetan cukup panjang.

Baca juga:  Dalam Sebulan, AP I Layani Puluhan Reaktivasi Rute Internasional

Sementara itu di Jalan Hanoman hingga Jalan Monkey Forest, Ubud terjadi kemacetan, akibat parkir kendaraan yang masih marak pada badan jalan. Meski di kawasan tersebut sudah terpasang plang larangan parkir.

Kemacetan juga terjadi akibat guide yang beberapa kali menaik-turunkan penumpang saat masih berada di tengah jalan. Sementara petugas terkait, belum nampak melakukan penindakan tegas akibat kondisi ini.

Sekretaris Dinas Perhubungan dan Infokom Gianyar, Made Rai Ridartha mengaku pihanya masih melakukan sejumlah persiapan. Terlebih Perbup Penataan parkir Ubud baru ketok palu. “Misal rambu untuk larangan bus 25 seat masuk ke Ubud itu belum kita pasang, dan seandainya nanti melanggar itu bagaimana, detail seperti ini kan belum bisa masuk dalam perbup,” katanya.

Baca juga:  Warga Meninggal Terpapar COVID-19 Masih Bertambah, Hari Ini Mayoritas Lansia

Ditambahkan, pihaknya juga masih menyiapkan rancangan regulasi untuk penggunaan sejumlah sarana, seperti 20 kunci ban dan alat derek. “Yang bisa dikunci ini ketentuan bagaiamana saja, demikian pula untuk derek, setelah diderek akan dibawa kemana? Ini sedang kita rancang,” ujarnya.

Kalau pun ngotot melakukan tindakan tegas, menurutnya bisa dilakukan aparat kepolisian. Namun saat ini konsentrasi polisi masih terpecah, karena harus melakukan pengamanan Asian Games. “Polisi juga masih sibuk dengan pengamanan Asian games, kalau kita bisa saja masih menempatkan personil di Ubud, tapi kalau polisi kan beda,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Sebabkan Kecelakaan, Warga Minta Jalan Rusak di Kintamani Diperbaiki
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *