Prosesi nyiramang layon digelar untuk ibunda Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Upacara “nyiramang layon” digelar untuk almarhumah Desak Made Yuniarwati yang merupakan ibunda Kepala Biro (Karo) Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, Sabtu (21/7). Ritual ini merupakan prosesi sebelum digelarnya pengabenan pada Senin (23/7).

Menurut Mahendra sesuai tradisi dan kesepakatan keluarga besarnya, tingkatan pengabenan yang digelar untuk almarhum ibunya adalah madya utama. Tingkatan pengabenan ini tidak lepas dari rasa bhakti dirinya sebagai anak bersama saudara, cucu, kumpi, dan keluarga besar untuk memberikan upcara mulia sebagai penghormatan kepada almarhumah. “Atas kesepakatan keluarga dan kebiasaan, kami memberikan persembahan terakhir untuk almarhum ibu dengan upacara pengabenan madya utama,” katanya.

Baca juga:  Terlibat Narkoba, Oknum Bendesa Adat Ditangkap

Mahendra menyebut, dia dan saudaranya berhasil meraih kesuksesan tidak lepas dari pendidikan yang diberikan almarhumah. Semasa hidupnya, almarhumah dikenal sebagai sosok ibu yang bertanggung jawab membimbing anak-anaknya agar kelak menjadi pribadi yang berguna. Selain itu, di lingkungan keluarga dan kesehariannya, almarhumah dikenal penyabar dan sederhana. “Saya dan saudara bisa menajdi orang seperti sekarang tidak lepas karena pendidikan oleh almarhum. Yang namanya ibu sudah pasti memberikan tauladan kepada anak-anaknya dan saya sendiri merasakan dan almarhum sederhana dan penuh kesabaran dalam membina keluarga,” jelansya.

Baca juga:  Seminar Reformasi Ritual Upacara dan Upakara Ngaben, Hilangkan Kesan Memberatkan

Mahendra mengatakan, sebelum ajal menjemput almarhumah di rumah sakit, beliau tetap ingin memberikan senyum kepada anak-anak, cucu, dan kumpi­-nya. Dengan senyum itu, almarhumah ingin mengibur keluarga sebelum meninggalkan untuk selama-lamanya.

Ia mengaku ikhlas ditinggalkan. “Kami ikhlas ditinggalkan dan sudah usia almarhum harus meninggalkan kami semua,” imbuhnya.

Almarhum Desak Made Yuniarwati meninggal dunia di rumah sakit di Denpasar setelah satu minggu menjalani perawatan medis. Almarhum meninggalkan anak, masing-maisng Desak Putu Sartika (almarhum), Desak Made Sartini, Desak Nyoman Marhaenni Putri SE M.Si., Dewa Gede Mahendra Putra SH. MH, Dewa Putu Mahardika. Desak Putu Darmayanti, SPd., Dewa Made Darma Putra, Dewa Gede Mahadewa, Dewa Nyoman Darmadi, Dewa Ketut Dharma Yasa, Dewa Putu Darsana Nida, Dewa Nyoman Mahadana Nida, dan Desak Putu Dewi Asrini. Almarhum akan diaben di Setra Kayu Buntil, Kelurahan Kaliuntu, Singaraja, Senin (23/7). (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Dua Petarung Gianyar Masuk Atlet Primada

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *