Kupon undian palsu yang menyebabkan Panca mengalami kerugian jutaan rupiah. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Gara-gara tergiur dengan hadiah utama dalam sebuah undian palsu yang mencatut nama PT Garuda Food Indonesia (GFI), Ni Wayan Panca harus kehilangan uang jutaan rupiah. Ia mentransfer uang tersebut ke rekening atas nama Irnawati A. Tanosa.

Dituturkan Panca, awalnya undian palsu tersebut didapat anaknya di pinggir jalan. Ketika dibawa pulang, Wayan Panca pun sumringah membaca 3 selebaran yang bertuliskan “Selamat Anda Mendapatkan 1 Unit Mobil Toyota Yaris.”

Girang membaca selebaran itu, Wayan Panca langsung mengambil HP untuk menghubungi nomor yang tertera dalam selebaran tersebut. “Awalnya saya hubungi nomor 021-2929-0127 tapi tidak aktif. Saya lihat ada nomor lain, 082335777514 mau nyambung,” jelasnya, Selasa (3/4).

Baca juga:  Pasar Domestik Pendukung Kuat Pulihnya Pariwisata Bali

Melalui sambungan telepon ini lah, ibu 2 anak dipandu memproses hadiahnya. Termasuk mentransfer sejumlah uang melalui ATM ke rekening si penipu. Pada awalnya ia mentransfer Rp 2 juta. Kemudian kembali dihubungi oleh si penipu dan diminta mengirim uang tambahan. “Katanya mobil sudah tiba di Bandara Ngurah Rai, tapi kondisinya terjepit. Saya diminta kirim uang lagi 1 juta supaya mobil hadiahnya bisa segera dikirim,” jelasnya.

Baca juga:  Komplotan Sindikat Internasional Dijerat Pasal Penipuan

Gaya bicara yang dinilainya menjanjikan membuatnya tak ragu. Ia bahkan meminta suaminya untuk pinjam uang ke tetangga. Uang hasil pinjaman itupun ditransfernya. “Transfer yang kedua itu saya lupa-lupa ingat sekitar 1 juta,” ungkapnya.

Setelah transferan kedua, Wayan dan suami pun harap-harap cemas menunggu di rumah. Dikatakan hadiah mobil sudah tiba di wilayah Kecamatan Sukawati. “Waktu itu sudah malam, kata si penipu itu mobil sudah dekat. Tapi harus kirim duit lagi sebesar 4 juta. Nah, dari sanalah baru saya menyadari ada yang aneh,” ujarnya.

Baca juga:  Paiketan Krama Bali Bagi Paket Pangan

Sebelum mentransfer kembali, Wayan dan keluarga pun berjaga-jaga di sekitar wilayah yang disebut oleh si penipu. Semalaman ditunggu tak ada mobil hadiah. Hingga akhirnya, Wayan Panca baru sadar bila dirinya kena tipu. “Malam itu saya sedih sekali,” keluhnya.

Ia berencana akan melaporkan aksi penipuan ini ke Polsek Sukawati. “Masih aktif memang, tapi saya berkali-kali nelpon gak diangkat,” ujarnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *