sunda kecil
Putu Tastra Wijaya. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Wisata City Tour sejak lama menjadi wacana dalam pengembangan kepariwisataan di Bali Utara. Paket ini sejatinya sudah dijalankan dengan mengandalkan sejumlah daya tarik wisata sejarah di Bali Utara. Untuk melengkapi paket ini, tahun ini Buleleng berhasil membangun satu lagi daya tarik wisata sejarah di Bali Utara.

Daerah tujuan wisata yansg terbaru itu adalah dibukanya kawasan Museum Sunda Kecil di kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, Kelurahan Kampung Tinggi, Singaraja. Saat ini museum sudah berhasil dibangun dengan memanfaatkan sastu-satunya bangunan bekas kantor pelabuhan pada masa penjajah Belanda.

Saat ini, museum sudah dilengkapi dengan sekitar 20 persen benda dan dan dokumen penting terkait sejarah saat pusat pemerintahan Provinsi Bali itu terletak di Bali Utara. Kendati belum lengkap, musum yang dibangun Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng itu akan resmi dibuka untuk pengunjung umum tanggal 15 Maret 2018 ini.

Baca juga:  Batal, Pengusulan Dua Situs Sejarah Jadi Cagar Budaya

Kepala Disbud Buleleng Putu Tastra Wijaya akhir pekan lalu mengatakan, museum Sunda Kecil ini dibangun berkat ide sejumlah pemikir, sejarawan, dan pihak terkait di jajaran Pemkab Buleleng. Setelah gagasan ini bisa direalsiasikan, dana penyiapan sarana gedung dan melengkapi koleksi benda sejarah-nya mengandalkan bantuan dana dari pemerintah pusat.

Untuk tahap awal, dari penyiapan saran gedung dan koleksi baru bisa dilakukan sekitar 20 persen. Setelah museum dibuka, sambil berjalan sesuai dengan petunjuk pimpinan di daerah, Disbud akan mengusulkan anggaran rutin, sehingga operasional termasuk melengkapi benda-benda sejarah-nya bisa dilakukan.

Baca juga:  Jokowi Kunjungi Museum Gunarsa, Museum Penting Untuk Cagar Budaya Bangsa

“Pengerjaan rehab gedung bekas penginggalan Penjajah Belanda dan koleksi benda sejarahnya baru bisa kita lengkapi sekitar 20 persan, sambil jalan akan terus kita lengkapi dengan mengusulkan anggaran rutin kepada pemerintah,” katanya.

Kendati belum beroperasi penuh seratus persen, Tastra Wijaya menyebut keberadaan Museum Sunda Kecil ini akan melengkapi daerah tujuan wisata sejarah di Kota Singaraja. Museum Sunda kecil ini sendiri menjadi bagian pelengkap dalam paket City Tour yang sudah dijalankan pemerintah daerah.

Museum Sunda Kecil ini sendiri akan memberikan informasi atau pendidikan kepada generasi muda atau wisatawan baik domestik dan mancanegara terkait pusat Pemerintaha Provinsi Bali pada zaman dahulu berlokasi di Buleleng. Selama ini, informasi ini hanya beredar dalam berbagai refrensi berupa tulisan baik ditulis pada buku maupun di sejumlah situs internet. Untuk itu, wujud riil bagaimana Buleleng menjadi pusat pemerintahan di Bali itu bisa dilihat langsung di areal Museum Sunda Kecil yang sudah dibangun pemerintah. “Kalau yang sekarang daerah tujuan wisata sejarah baru puri, Gedong Kirtya, Museum Buleleng, dan kaawasna Eks Pelbuhan Buleleng. Sekarang pemerintah melengkapi penunjang city tour itu dengan Museum Sunda Kecil ini sendiri,” jelasnya. (mudiarta/balipost)

Baca juga:  Penglipuran Bangun Museum Bambu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *