plastik
Kasat Polair Polres Karangasem saat mengumpulkan sampah dengan alat jaring. Kemudian dibawa ke darat. (BP/gik)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Karangasem memiliki sekitar 87 km panjang garis pantai. Ini memperlihatkan potensi kelautan Karangasem cukup tinggi. Namun, potensi ini tertutup banyaknya sampah di tengah laut. Bahkan, mayoritas sampah di tengah laut adalah sampah plastik yang sangat sudah terurai.

Melihat situasi ini, kesadaran masyarakat dalam menjaga lautnya masih rendah. Untuk menggugah kesadaran itu, sebanyak 14 orang anggota Satuan Polair Polres Karangasem, turun langsung ke tengah laut dalam aksi bersih-bersih sampah plastik ini, Sabtu (17/2) lalu.

Baca juga:  Punya Hari Nyepi Sendiri, Desa Tenganan Beraktivitas Biasa saat Perayaan Tahun Baru Caka

Personil Sat Polair Karangasem dipimpin langsung Kasat Polair AKP I Made Wartama. Mereka menjalin kerjasama dengan Kelompok Nelayan Rukun II Tanah Ampo.

Aksi bersih-bersih perairan laut dimulai dari Pelabuhan Padangbai, Bloo Lagoon, dan areal perairan Tanah Ampo. Mereka menggunakan dua kapal milik Sat Polair Karangasem dan juga menggunakan jukung milik kelompok nelayan.

Wartama menegaskan, ini sangat bermanfaat untuk membersihkan laut dari pencemaran sampah plastik, guna menjaga keberlangsungan ekosistem laut agar tidak tercemar. “Sudah kami rancang bersama nelayan di sekitar Perairan Padangbai untuk melakukan ini setiap bulan sekali,” katanya.

Baca juga:  Putus Mata Rantai COVID-19, Ujian Berat Desa Adat Bela Krama Bali

Dia berharap, semakin banyak yang disadarkan untuk bersama-sama menjaga kelestarian laut. Terlebih, kawasan laut Padangbai merupakan habitat terumbu karang, sebagai primadona untuk diving dan snokling. “Kami juga sering menerima keluhan para nelayan. Karena laut banyak sampah plastik, jadi kesulitan menangkap ikan. Masalah sampah plastik, mari kita ciduk, kumpulkan lalu eksekusi,” tegasnya. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN