koperasi
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabanan, AA. Gede Dalem Tresna Ngurah. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemnfaatkan  dana Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) rupa-rupanya sudah mulai optimal diakses oleh koperasi yang ada di Tabanan. Hal ini bisa dilihat dari alokasi tahun 2018 hingga saat ini ada 56 koperasi dan UKM yang mengakses program tersebut. LPBD sendiri adalah dana bergulir yang bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan usaha produktif.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabanan, AA. Gede Dalem Tresna Ngurah, Selasa (9/1) mengungkapkan, dari  56 koperasi dan UKM yang sudah menerima alokasi selama periode 2008 hingga saat ini mencapai  total plafon Rp 11.950.000.000. Suku bunga yang dipatok dari LPDB tersebut untuk simpan – pinjam mencapai 7 persen menurun, sedangkan untuk sektor riil atau ukm suku bunganya mencapai 4,5 persen menurun. ‘’Tahun ini LPDB tetap bisa dimanfaatkan untuk penguatan modal, namun hingga saat ini besaran alokasi yang akan diberikan dari pemerintah pusat tersebut belum ada,’’ ujarnya.

Baca juga:  Diskop Panggil Koperasi Yang Belum RAT

Meski selama ini besaran dana LPDB kecil, namun itu bisa dimanfaatkan koperasi untuk memenuhi kebutuhan modal. Selain itu, suku bunga yang dipatok dalam dana LPDB sangat kecil, sehingga tidak memberatkan koperasi yang membutuhkan modal.

Selain LPBD lanjut Dalem Tresna, dalam memenuhi modal untuk Koperasi, juga bisa memanfaatkan sumber dana yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Dana tersebut bersumber dari APBD Provinsi Bali yang dialokasikan hingga Rp 12 miliar.

Baca juga:  Penelusuran Kontak Kasus di Jawa dan Bali Perlu Dipercepat, Cuma DKI Jakarta Capai Target Harian

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan juga memberikan pinjaman dana bergulir sejak tahun 2012 kepada koperasi dengan suku bunga ringan yaitu 2 persen. (wira sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *