GIANYAR, BALIPOST.com – Puluhan pengungsi dari Banjar Pengalusan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem ditampung di kediaman I Wayan Tumbuh (38) dan Made Mentig di Banjar Puakan, Desa Taro, Tegalalang. Ironisnya karena kediaman dua warga ini belum cukup, para pengungsi yang juga mengajak anak-anak ini terpaksa tinggal di tegalan milik 2 warga tersebut.

Informasi dihimpun 75 warga itu tiba di Banjar Puakan, Desa Taro pada Kamis (21/9) malam. Mereka datang diangkut truk dengan membawa sejumlah kelengkapan, termasuk 30 ekor Sapi 8 ekor kambing hingga 10 sepeda motor. “Kami semua kesini bersama warga saya, karena di sana sudah tidak memungkinkan,” ucap Bendesa Pengalusan, Wayan Lebih Jumat (22/9).

Baca juga:  Kasus Kades Pemecutan Kaja Segera Disidang, Ini Jadwalnya

Akibat banyaknya pengungsi, para pengusi harus ditempatkan dalam 3 pos. Diantaranya pos pertama 7 orang diterima di rumah I Wayan Tumbuh, pos 2 ditaruh di pondokan Wayan Tumbuh sebanyak 30 orang. Terakhir pos 3 ditempatkan di tegalan milik Made Mentig.

Wayan Tumbuh mengatakan seluruh warga yang mengunsi ini meruoakan kerabatnya satu sanggah dadaya. Tumbuh pun mengaku menerima informasi pengungsian ini sejak 5 hari lalu. Namun Kamis sore kemarin kedatangan para pengungsi dikatakan mendadak. “Kemarin mendadak datang makanya kami hanya menyiapkan seadanya,” ucap Wayan Tumbuh. (Manik Astajaya Bali Post)

Baca juga:  Puluhan Pengungsi Mulai Alami Gangguan Kesehatan, Belasan Jalani Rawat Inap di RSU Bangli
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *