Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram membuka Cooperative Fair ke-14 tahun 2017 di Bandung, Jabar, Kamis (10/8). (BP/ist)
BANDUNG, BALIPOST.com – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menunjukan keseriusannya untuk membenahi koperasi di seluruh tanah air melalui program reformasi total koperasi. Mulai tahun 2018, seluruh koperasi diharusnya menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai syarat disebut koperasi sehat.

“Karena RAT itu mencerminkan tidak hanya aktif, tapi partisipasi anggota berkontribusi kepada koperasi itu sendiri,” ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram dalam pembukaan Cooperative Fair ke-14 tahun 2017 di Bandung, Jabar, Kamis (10/8).

Program reformasi total koperasi yaitu rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan dicanangkan sejak Menteri Koperasi dan UKM dijabat oleh Puspayoga. Program ini dibarengi dengan pembubaran terhadap koperasi yang hanya tinggal papan nama.

Baca juga:  RAT KPN Pradnya Kerthi, Salurkan Kredit Utamakan Kepentingan Anggota

Hingga saat ini sudah sebanyak 43 ribu koperasi yang sudah kita bubarkan sebagai bentuk pengembangan koperasi. Dan sekarang masih ada 150 ribu koperasi. 75 ribu diantaranya yang sehat dan 75 sisanya sakit. Yang sakit terus perbaiki supaya koperasi bagus sehat berkualitas dan bisa tingkatkan PDB. “Pesan Pak Menteri supaya sisanya 150 ribu itu dibina. Target kami 2018 koperasi sudah harus RAT bila tidak terpaksa diambil tindakan tegas,” tandas Agus.

Terhadap koperasi yang telah menggelar RAT akan diberikan penghargaan dari Kemenkop dan UKM. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap koperasi yang serius membenani diri. “Kami akan meberikan award pada saat kami menggelar Rapat Koordinasi Nasional pada bulan Desember atau Januari, kepada koperasi yang telah melaksakan RAT,” katanya.

Baca juga:  Pandemi COVID-19, 3 Masalah Serius Dihadapi Koperasi dan UMKM

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengayampaikan terima kasih kepada para stakeholders terutama Kemenkop dan UKM dalam memberikan dukungan terhadap pengembangan koperasi di Jabar.

Ia mengakui kontribusi koperasi dan UKM turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, mengatasi kemiskinan dan pengangguran serta memperkecil angka kesenjangan sosial. “Harusnya kita bisa lebih berkembang agar berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan kesenjangan dapat dipangkas,” ungkap Deddy.

Tahun ini 4 koperasi Jawa Barat menerima penghargaan dari pemerintah yang diserahkan langsung dari Presiden Jokowi pada peringatan Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 Tahun 2017 di Makassar, yakni KSP Rukun Mekar, KPRI Sasakadana, KUD Sawargi, dan KPBS Pangalengan.

Baca juga:  Di Bangli, Kasus Lakalantas Naik, Jumlah Korban Turun

Tidak hanya itu tiga tokoh Jabar juga diganjar penghargaan, masing-masing Gubernur Jabar Ahmad Heryawan Aher), Wagub Jabar Deddy Mizwar, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jabar Netty Prasetiyani Heryawan.

Aher meraih penghargaan sebagai Tokoh Utama Penggerak Koperasi Tahun 2017, sedangkan Deddy Mizwar meraih penghargaan Tanda Kehormatan “Satyalancana Pembangunan” Bidang Koperasi. Kemudian Netty menerima Tanda Penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *