subak
Petani sedang menunjukkan tanaman yang rusak akibat hama tikus. (BP/dok)
TABANAN, BALIPOST.com – Dalam dua minggu terakhir ini hujan turun di Tabanan. Meski menjadi berkah bagi petani yang saat ini sedang memasuki musim tanam, hujan yang terjadi di bulan ini diharapkan tetap diwaspadai, terutama munculnya hama Wereng dan Tikus.

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Nyoman Budana, Minggu (16/7) mengatakan musim hujan yang terjadi selama minggu terakhir belum berpengaruh terhadap pertanian di Tabanan dalam artian terjadinya gagal tanam. Sebab, kebanyakan petani saat ini sedang memasuki musim tanam dan membutuhkan banyak air.

Baca juga:  Ini, 12 Zona Musim di Bali Diperkirakan Alami Musim Hujan Lebih Awal

Meski demikian, ada juga beberapa petani yang lebih awal melakukan musim tanam sehingga padinya saat ini ada yang berusia satu bulan. Ini tentu harus diwaspadai. Sebab musim hujan memicu kelembaban yang mendukung munculnya hama seperti Wereng dan Tikus. “Untuk itu diharapkan petani melakukan langkah-langkah pencegahan. Seperti menjaga sanitasi terutama kebersihan lahan dari rumput dan sampah yang sering menjadi tempat berkembangbiakan tikus,” ujarnya.
Saat ini, Dinas Pertanian Tabanan juga sedang menanam klon beras merah di semua dataran. Uji coba di semua dataran ini untuk menentukan kecocokan lingkungan varietas beras merah yang baru ini.

Baca juga:  Bantu Petani dan Pedagang, Guru Se-Gianyar Belanja Hampir Setengah Miliar Rupiah

Dalam pengembangan variestas beras merah yang baru ini, rencananya 17 negara hendak datang melihat langsung kebehasilan pengembangan varietas beras merah yang baru. Jika uji coba untuk seluruh dataran selesai, akan dilakukan beberapa uji coba lagi sehingga terpilih salah satu klon yang paling unggul untuk ditentukan sebagai varietas baru. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *