Ilustrasi. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pernahkah Anda disarankan dokter untuk melakukan puasa sebelum operasi? Mungkin Anda bertanya-tanya mengenai aturan tersebut.

Setiap operasi memiliki persiapan yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang memengaruhi persiapan operasi seorang pasien, yaitu kondisi kesehatan pasien, jenis operasi yang akan dilakukan, dan jenis pembiusan yang akan dilakukan.

Tidak semua operasi mewajibkan pasiennya untuk berpuasa. Namun, jika Anda menjalani operasi dengan pembiusan umum, dokter akan menginstruksikan untuk berpuasa.

Baca juga:  Kasus Harian Jawa-Bali Meningkat, Positivity Rate di Atas Standar WHO

Dikutip dari klikdokter.com, pembiusan umum adalah penggunaan zat sedasi yang akan membuat Anda tertidur. Bukan hanya tertidur, tetapi saluran pencernaan Anda juga akan mengalami relaksasi. Jika lambung Anda masih mengandung makanan, makanan ini dapat naik kembali ke tenggorokan.

Bahaya dari naiknya makanan ini adalah masuknya bahan makanan ke saluran pernapasan yang akan menyebabkan gangguan pernapasan.

Pada beberapa jenis tindakan, Anda masih diperbolehkan untuk minum cairan jernih sampai dua jam sebelum operasi. Jika jenis operasi atau tindakan medis yang akan dijalani adalah pembiusan lokal dan pasien tetap dalam keadaan sadar, dokter akan memperbolehkan pasien untuk makan.

Baca juga:  Sambut Tahun Baru dengan Oriental Cuisine

Sementara itu, bila jenis tindakan yang akan dilakukan adalah operasi pada daerah saluran pencernaan (misalnya, teropong saluran cerna), bisa jadi Anda juga disarankan untuk berpuasa.

Kini sudah jelas bukan, alasan kenapa Anda harus puasa sebelum operasi? Prosedur ini dapat mencegah naiknya makanan dari lambung yang akan membahayakan pasien. Jadi, jangan curi-curi makan menjelang operasi, khususnya operasi dengan pembiusan umum. (Goes Arya/balipost)

Baca juga:  1.160 PMI Asal Tabanan Telah di Rapid Tes
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *